Suara.com - Usai heboh penjualan Pulau Widi di New York, pihak pengembang Kepulauan Widi PT Leadership Islands Indonesia (LII) akhirnya buka suara.
PT LII menyebut, mereka tidak menjual hak milik atas pulau melainkan hanya ingin menjalin mitra untuk mengembangkan Kepulauan Widi.
"Mempercepat proses investasi asing besar ke pengembangan Kepulauan Widi paska pandemi, LII mengambil langkah untuk bekerja sama dengan Sotheby's Auction Concierge yang berbasis di AS dan Inggris," sebut Juru Bicara LII Okki Soebagio melalui keterangan resminya yang dikutip pada Minggu (4/12/2022).
Menurutnya, Sotheby's Auction Concierge adalah pihak paling tepat bagi LII untuk menemukan mitra yang tepat sekaligus mengenalkan proyek pengembangan tersebut.
Okky beralasam, rumah lelang yang berbasis di AS itu sudah memiliki banyak klien secara internasional dengan prospek investasi properti.
"Proses lelang yang dijalankan adalah menjual interest dalam LII. Hal ini bertujuan untuk menarik investor yang memiliki semangat dan visi yang sama dengan LII, yakni visi yang berfokus pada area konservasi skala besar, pembangunan yang berkelanjutan (sustainable), dan pemberdayaan masyarakat," kata dia.
Ia juga menegaskan bahwa Sotheby's Auction Concierge dan LII tidak bermaksud untuk menjual pulau Widi.
Terlebih, kata Okki, perusahaan bukan pemilik atas pulau dan hanya memiliki izin eksklusif usaha di Kepulauan Widi. Rinciannya, LII berhak atas i 30 izin, persetujuan, rekomendasi dari beberapa instansi pemerintah dan telah menjalankan kegiatan sosialisasi masyarakat serta berperan aktif dalam waktu tertentu.
"Perusahaan telah membuat masterplan, rancangan arsitektur, dan mendapatkan perizinan untuk menjalankan usaha di Kepulauan Widi, yang akan menjadi salah satu tujuan wisata berkelanjutan yang terbaik di dunia," ujar dia.
Baca Juga: Pada November, Penjualan Kendaraan Listrik Hyundai dan Kia di Amerika Serikat Mengalami Penurunan
Sebelumnya, masyarakat Indonesia digegerkan oleh pemberitaan internasional yang menyebut, ratusan pulai tropis di Kepulauan Widi, Maluku Utara dilelang oleh perusahaan asal AS.
Syaratnya juga cukup murah, yakni penawar cukup melakukan deposit dana sebesar US$ 100.000 atau sekitar Rp1,5 miliar saja. Pelelangan kepulauan yang luasnya diperkirakan mencapai 10.000 hektare itu dijadwalkan pada 8 Desember 2022 nanti.
Berita Terkait
-
Kemendagri Duga Pelelangan Kepulauan Widi di Situs Asing Dilakukan PT LII
-
Viral! Bocah Thailand Tebak Hasil Babak 16 Besar hingga Final Piala Dunia 2022: 2 Tebakannya Jitu
-
Mau 'Beli' Kepulauan Widi di Maluku Utara via Rumah Lelang Sotheby? Siapkan Dana 100 Ribu Dolar Buat Deposit
-
100 Pulau di Maluku Dikabarkan Dilelang, Susi Pudjiastuti dan Rizal Ramli Bertanya-tanya di Twitter
-
Pada November, Penjualan Kendaraan Listrik Hyundai dan Kia di Amerika Serikat Mengalami Penurunan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
Danantara dan BP BUMN Turunkan 1.000 Relawan untuk Bencana Sumatra, Diawali dari Aceh
-
Komitmen Nyata BUMN Peduli, BRI Terjunkan Relawan ke Daerah Bencana Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM