Suara.com - Harga kripto tahun 2023 masih sulit diprediksi seiring potensi tekanan ekonomi pada tahun depan. Meski demikian, potensi harga Bitcoin dan ethereum jadi yang paling menarik.
Reuters dalam laporan khususnya merangkum sejumlah prediksi dari para analis dan pengamat yang berasal dari kalangan bank serta manajer investasi.
Deutsche Bank
Menurut analis Deutsche Bank, Marion Labourne, crypto winter yang disebabkan kasus kebangkrutan FTX masih akan berdampak pada nilai aset kripto pada 2023.
“Keruntuhan FTX menyoroti masalah struktural terkenal di ekosistem crypto: cadangan yang tidak mencukupi, konflik kepentingan, kurangnya regulasi dan transparansi, dan data yang tidak dapat diandalkan,” ujarnya, dikutip via Blockchain Media.
Selain itu, saat ini pasar tengah fokus pada transaksi kripto yang lebih besar dari Binance yang jadi penguasa pasar pada tahun 2022/
Bank of Amerika (BoA)
Analis Bank of America (BOFA) juga memberikan pandangan mirip dengan Marion Labourne yang menyebut, diperlukan adanya regulasi yang ketat dalam pasar kripto.
“Peningkatan urgensi regulasi dapat memungkinkan keterlibatan institusional yang lebih besar, dan pergeseran fokus dan modal dari perdagangan spekulatif ke proyek dengan fungsionalitas dunia nyata, dan perusahaan dengan peta jalan menuju profitabilitas dapat mempercepat kematangan industri,” kata analis BoA kepada Reuters.
Baca Juga: Elon Musk Mendadak Jual Triliunan Saham Tesla, Mau Borong Bitcoin dan DOGE?
Namun demikian, harga Bitcoin yang anjlok 75 persen dari level tertinggi sepanjang masa (ATH) pada November tahun lalu, yakni US$69.000 diprediksi mampu bangkit pada tahn 2023.
Progres BTC serta proyek ethereum yang dokus pada fungsionalitas dan utilitas dunia nyata diharapkan untuk mendorong pertumbuhan di masa depan.
JP Morgan
JP Morgan optimis, penggaburngan Ethereum dan Surge ethereum akan menjadi kunci dalam perkembangan blockchain di masa depan.
"Surge Ethereum akan menjadi faktor besar dalam hal meningkatkan kasus penggunaan blockchain ke area baru, termasuk layanan keuangan,” kata analis dari JP Morgan dalam catatan awal Desember.
Vaneck
Berita Terkait
-
Konsumsi BBM Saat Nataru 2023 di Sumsel Naik 6 Persen: Disiapkan SPBU Kantong
-
Halo Wong Palembang, Ini Jadwal Buka Tutup Jembatan Ampera di Malam Tahun Baru 2023
-
BI Sumsel Siapkan Uang Kartal Rp 3,1 Triliun Saat Libur Nataru 2023
-
Yogyakarta Tuan Rumah ASEAN Tourism Forum 2023
-
Elon Musk Mendadak Jual Triliunan Saham Tesla, Mau Borong Bitcoin dan DOGE?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham