Suara.com - Dengan cekatan Elton, salah satu barista di Cue Café dan Gallery Kaleb membuatkan minuman yang dipesan pengunjung. Tidak menunggu lama, kopi gula aren kekinian yang dipesan menggunakan bahasa isyarat pun telah tersaji di meja.
Itulah sekelumit kegiatan di Cue Cafe dan gallery, yang dikelola oleh komunitas Tuli Peduli Bitung (Kaleb), didukung oleh Pertamina melalui program tanggung jawab social dan lingkungan memberikan pelatihan keterampilan mengolah makanan dan meracik kopi, sehingga dapat menyajikan makanan dan minuman lezat ala cafe.
Selain café, terdapat pula gallery yang menjual produk kreatif seperti kaos, goodie bag, dan gantungan kunci serta dompet dari batok kelapa hasil dari tangan-tangan kreatif komunitas difabel Kaleb.
Donna Charista, pendiri dari komunitas difabel Kaleb pun mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas apa yang telah berikan selama ini, tidak hanya berupa materi namun juga non materi.
“Teman-teman Kaleb merasa senang diberi wadah untuk berkarya dan menjadi mandiri. Mereka merasa bahwa mereka juga mampu seperti orang lain, yang tidak memiliki keterbatasan. Mereka bisa bekerja dengan gigih dan memperjuangkan hidup mereka”, ujarnya.
Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Erwin Dwiyanto, dalam peresmian Cue Café dan Gallery Kaleb yang dilakukan Senin (19/12/2022), mengatakan, “Dampak program ini, jika terus dipertahankan dan dikembangkan dapat mengurangi, atau bahkan berpeluang untuk menghilangkan perspektif negatif atau sikap diskriminasi terhadap teman-teman difabel. Mereka tidak butuh dikasihani, dispesialkan namun mereka butuh diberikan kesamaan kesempatan dalam segala aspek penyelenggaraan negara atau dapat kita mulai dalam lingkup terkecil dulu yakni kesempatan dalam hidup mandiri dan sejahtera."
Lebih lanjut, Erwin mengajak seluruh tamu yang hadir dalam peresmian tersebut untuk menghargai hasil karya kaum difabel dan membangkitkan semangat mereka melalui Cue Cafe dan gallery ini.
Program pembinaan terhadap kelompok rentan kaum difabel tersebut merupakan bentuk nyata dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; dan Nomor 10: Mengurangi Ketimpangan.
Dari Tempat Berkumpul Jadi Tempat Berkarya
Baca Juga: Pertamina Pakai Data Polisi Pantau Penggunaan Pertalite Solar
Komunitas Kaleb terbentuk sejak 2018 dan mulai dibina oleh Pertamina sejak 2019. Sebelum dibina, komunitas Kaleb, yang terdiri dari teman-teman difabel tuna rungu dan tuna wicara ini hanya menjadikannya sebagai tempat berkumpul.
Donna, yang merupakan pendiri Kaleb, membentuk komunitas ini dengan harapan bahwa teman-teman difabel memiliki tempat untuk berkumpul dan bercerita agar mereka tidak mudah terjerumus ke dalam obat-obat terlarang, pergaulan bebas, ataupun ancaman sosial lainnya.
Pertamina Integrated Terminal Bitung, yang berlokasi tidak jauh dari tempat kumpul komunitas Kaleb ini melihat peluang dalam pemberdayaan kelompok rentan. Pada 2019, Pertamina mulai melakukan pendekatan kepada teman-teman difabel dan mulai masuk melakukan pendampingan.
Bentuk pendampingan yang dilakukan Pertamina IT Bitung pertama kali adalah pelatihan dan edukasi bahasa isyarat, pengadaan alat bantu dengar, pengadaan mesin jahit dan print, serta pengadaan alat/bahan untuk kegiatan pengelolaan sampah organik dan anorganik.
Seiring berjalannya waktu dan hadirnya sejumlah kegiatan positif di Kaleb membuat anggotanya makin bertambah. Pada 2020, Pertamina IT Bitung memberikan pelatihan dan alat sablon serta membuatkan cafe literasi untuk komunitas Kaleb.
Selain itu, tahun itu juga, ketika Covid-19 mulai masuk ke Indonesia, Pertamina IT Bitung dengan sigap memberi pelatihan keterampilan menjahit kepada komunitas Kaleb, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga komunitas ini bisa tetap eksis dengan memproduksi masker kain dan handsanitizer yang sangat diperlukan masyarakat guna mengurangi penyebaran Covid-19 di sekitar wilayah Kota Bitung.
Berita Terkait
-
Minyak Mentah Dunia Naik Hari ini, Harga BBM Pertamina Ikutan Naik Nih
-
Kementerian ESDM Luncurkan Formulir Standar Spesifik UKL/UPL Kegiatan Usaha Migas
-
Minyak Dunia Naik Nih, Tengok Deretan Harga BBM Pertamina, Shell, Vivo per 20 Desember 2022
-
Ini Lokasi SPBU di Sumbagsel Siaga 24 Jam Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2023
-
EV Funday, Pertamina Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Harga Emas Antam Pecah Rekor Lagi Tembus Lebih dari Rp2,1 Juta, Ini Penyebabnya
-
Stok Bensin di SPBU Shell dan BP Banyak Kosong, Menteri Bahlil Sarankan Swasta Beli ke Pertamina
-
Jadi Sekjen Kementerian ESDM, Bahlil Beri Tugas Ahmad Erani Yustika Percepat Hilirasi Energi
-
Mekaarprenuer PNM Tingkatkan Produksi Usaha & Dukung Kemandirian Ekonomi Perempuan
-
IHSG Dekati 8.000, Melawan Pelemahan Bursa Asia Jelang Putusan Suku Bunga The Fed
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram