Suara.com - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada 10 pelabuhan yang telah melakukan sertifikasi Green Port pada acara Green Port Award 2022 dengan tema Indonesia Menuju Pelabuhan Berkelanjutan Kelas Dunia yang berlansung secara hybrid.
Penghargaan ini diberikan kepada pelabuhan yang telah melakukan proses assesmen oleh IDSurvey dalam hal ini, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pelabuhan memegang peranan penting di Indonesia yang merupakan negara Maritim.
"Saat ini kita telah menyelesaikan proses Assesmen untuk 10 pelabuhan. Kedepannya ada 149 pelabuhan akan kita dorong untuk memenuhi standard Green Port dan Smart Port, agar Pelabuhan Indonesia mampu bersaing di kancah Internasional.” ujar Luhut dalam sambutannya, Rabu (27/12/2022).
Saat ini, di tahun 2022 Indonesia sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam 20 besar negara dengan performa pelabuhan yang baik berdasarkan median waktu tunggu kapal container mencapai 24,9 jam. Posisi Indonesia ini diatas negara maju lainnya seperti Italia, Perancis, Yunani, Jerman, Amerika Serikat, Rusia, Australia, dan Kanada.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga menyampaikan Pelabuhan harus beroperasi untuk meningkatkan perekonomian Nasional dengan tetap memperhatikan keberlangsungannya dalam memitigasi perubahan lingkungan.”Kita harus menggunakan sistem yang mampu menciptakan Lingkungan yang lebih hijau sebab semakin maju negara maka kegiatan ekspor impor akan meningkat yang mengakibatkan tingginya aktivitas di pelabuhan. Kegiatan ini tentunya tidak boleh mencemari lingkungan” Ujar Budi
Nani Hendiarti, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, menyampaikan bahwa assesmen Green Port telah dilakukan secara digital “Saat ini monitoring Assesmen Green Port Tahun 2022 ini, telah menggunakan online dashboard yang digunakan untuk proses self-assessment Green Port yang lebih cepat dan akuntabel. Selanjutnya dilakukan proses verifikasi secara hybrid melalui penilaian ke pelabuhan-pelabuan oleh tim asesor” ujar Nani
Arisudono, Direktur Utama IDSurvey, menjelaskan dalam melakukan Assemen Green Port dilakukan telah memenuhi memenuhi peraturan peraturan berstandar Internasional seperti seperti PIANC, GPAS dan kearifan lokal Indonesia yaitu peraturan-peraturan terkait kepelabuhan, lingkungan, dan energi serta didukung oleh Personil yang telah tersertifikasi. “Kami di IDSurvey sangat berkomitmen dalam memajukan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia, dan sangat peduli terhadap isu-isu keberlanjutan. Saat ini IDSurvey memiliki 3 fokus utama, dan salah satunya adalah Green Economy”
Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Direktur Utama PT SUCOFINDO menambahkan Assesmen Green Port dilakukan dengan memperhatikan 3 aspek yaitu Aspek Manajemen, Aspek Teknis dan Aspek Digitalisasi. "Aspek teknis meliputi tata kelola kawasan pelabuhan, K3, lingkungan, energi, perubahan iklim dan keanekaragaman hayati. Panduan Green Port SUCOFINDO telah terdaftar di Ditjen HAKI Kemenkumham pada 14 Agutus 2018, dengan nomor pendaftaran No. 000114247” Ujar Mas Wigrantoro Roes Setiyadi
Baca Juga: Ketua KPK 'Tantang Balik' Menko Luhut, Minta Anak Buahnya Tidak Ragu Lakukan OTT
Daftar penerima penghargaan pada Green Port Award 2022 :
- Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Petrokimia Gresik = 82,80%
- PT Krakatau Bandar Samudera - Terminal Umum Krakatau Bandar Samudera = 81,12%
- Terminal Khusus PT. Pupuk Kalimantan Timur = 80,97%
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 Sub Regional Bali Nusra Pelabuhan Benoa = 80,76%
- PT Pelindo Terminal Petikemas - Terminal Petikemas Semarang = 80,68%
- PT Terminal Teluk Lamong (TTL) = 78,55%
- PT IPC Terminal Petikemas - Tanjung Priok = 60,72%
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 - Pelabuhan Tenau Kupang = 56,50%
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Banten - Pelabuhan Ciwandan = 48,05%
- PT Pelabuhan Indonesia(PERSERO) Regional 2 Pontianak Terminal Kijing = 47,05%
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
Terkini
-
PGN dan Dart Energy Teken Perjanjian Jual-Beli Gas Metana Batubara
-
Kemenhub Proyeksikan 119,5 Juta Orang Wara-wiri pada Nataru
-
Bongkar Strategi BUMN Migas Jaga Kepercayaan Investor Asing
-
Usai Ancam Bekukan Bea Cukai, Purbaya: Sekarang Lebih Aktif Razia, Hampir Sulit Disogok
-
Merger BUMN Karya Belum Rampung, Targetnya Mundur di 2026
-
MORA Resmi Merger dengan MyRepublic, Sinar Mas Ambil Kendali
-
Purbaya Klaim Coretax Siap Pakai, 60 Ribu Orang Sukses Login Bersamaan
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh