Suara.com - PT PLN (Persero) terbebas dari krisis batu bara pada akhir tahun 2022. Kondisi ini sangat berbalik dengan kondisi pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022, di mana PLN sangat kekuarangan pasokan batu bara.
Setelah sempat mengalami krisis pasokan batubara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) pada awal 2022, kini pasokan batubara dapat terjaga dengan aman di level stock mencapai 20 Hari Operasi.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, salah satu kunci sukses terbebas dari krisis batu bara yaitu armada kapal dari Indonesian National Shipowners’ Association atau INSA yang tercukupi.
"Memperhatikan hal-hal di atas, kami dengan segala kerendahan hati menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ketua beserta seluruh jajaran pengurus serta anggota INSA atas dukungan yang luar biasa kepada PT PLN," kata Darmawan seperti dikutip dari surat PT PLN kepada DPP INSA, Senin (2/1/2023).
Sementara, Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, amannya pasokan batubara di PLTU pada akhir tahun ini patut disyukuri dan diusahakan agar pasokannya bisa terus terjaga dengan aman, sehingga krisis pasokan batubara yang sempat terjadi tidak terulang kembali.
Seperti diketahui, pasokan batubara di 17 PLTU milik PLN sempat mengalami kekurangan pada awal 2022.
Carmelita menceritakan, yang terjadi saat itu INSA mengkonsolidasikan seluruh perusahaan pelayaran nasional untuk mengerahkan seluruh armada kapal curah agar memasok batubara di PLTU dalam negeri.
"Pelayaran nasional berkomitmen untuk mengutamakan kepentingan nasional demi menjaga ketahanan energi Indonesia. Namun tentu, keberhasilan menjaga stok batubara bukan karena peran INSA semata, tapi juga berkat peran besar PLN dan seluruh stakeholder lainnya," kata dia.
Selain itu, Carmelita menilai, keberhasilan mengerahkan armada merah putih untuk menjamin kelancaran dan terpenuhinya armada pelayaran untuk memasok batubara di dalam negeri menjadi bukti nyata dampak positif dari konsistensi penerapan asas cabotage di Indonesia.
"Asas cabotage telah memberikan dampak positif bagi Indonesia, khususnya dalam menghadapi masa krisis seperti saat terjadi kriris energi waktu itu. Untuk itu, kita harus terus konsistensi menerapkan asas cabotage ini," pungkas dia.
Baca Juga: Listrik di Batam dan Bintan Padam Sejak Minggu Pagi, Begini Kata PLN
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Waskita Karya Kembali Masuk Top 50 Emiten dalam The 16th IICD CG Award 2025
-
Rilis Aturan Baru, OJK Minta Bank Laporkan Keuangan Transparan
-
Bos Uniqlo Ramal Dunia Bakal Bangkrut, Ini Faktornya
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Kucuran Dana Rp 200 Triliun Berpotensi Bikin Kredit Macet, OJK: Tidak Ada yang Dikorbankan
-
Menolak Digusur, Pria 42 Tahun Malah Bangun Rumah 10 Lantai
-
IHSG Menguat di Awal Sesi, Saham Apa Saja yang Jadi Primadona?
-
Ekonom: Jangan Ada Agenda Politis di Demo Ojol 17 September
-
Bank Mandiri Dapat Kucuran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Dipake Buat Apa?