Suara.com - Kelompok petani di Desa Manusak, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur resah lantaran sulitnya mendapatkan pupuk dan bibit.
Informasi tersebut didapatkan Koordinator Daerah (Korda) Mak Ganjar Kabupaten Daerah Kabupaten Kupang Nur Da Silva saat ditemui dalam rangka memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada kelompok petani di Kanaan, Desa Manusuk, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Nur, hingga saat ini belum ada satu pun pupuk yang beredar di petani. Hal tersebut di respon oleh Mak Ganjar dengan memberikan bantuan untuk petani, agar para petani segera memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam.
"Sejak beberapa bulan lalu kita mendapatkan keluhan dari kelompok tani dikarenakan para distributor pupuk ini belum bisa menyediakan pupuk untuk mereka bertani. Maka, kita berusaha untuk memberikan bantuan pupuk dan bibit kepada para petani agar mereka bisa tetap bekerja dan memanen hasil pertaniannya," buka Nur.
Bahkan, lanjut Nur, seharusnya saat ini para petani sudah bisa panen. Hal ini membuat para petani khawatir apabila terjadi gagal panen karena tanamannya tidak bisa menghasilkan.
"Hal tersebut tentu akan mengancam krisis pangan di sini, maka kita mengantisipasi hal tersebut, ini waktu yang ideal untuk diberikan pupuk," lanjutnya.
Nur menambahkan, masalah pupuk kerap terjadi di NTT, terutama saat musim tanam tiba, padahal salah satu penentu panen adalah ketersediaan pupuk.
"Sekarang kan pupuk tidak di jual sembarangan, harus melalui koperasi atau yang memiliki izin. Sementara mereka sendiri tidak ada kepastian kapan pupuk itu ada," ujarnya.
Selain persoalan petani, kedepan Nur melalui relawan Mak Ganjar di NTT akan berupaya untuk menyediakan berbagai macam kegiatan yang membantu masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya dalam jangka pendek maupun panjang.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Komitmen Wujudkan Lingkungan Kerja Aman Tanpa Diskriminasi, Pelecehan dan Kekerasan
"Banyak sekali persoalan di NTT, seperti stunting, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi untuk para emak-emak. Kita akan mengangkat persoalan tersebut menjadi kegiatan yang memberikan manfaat bagi masyarakat," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!