Suara.com - Komitmen Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem terus digalakan. Kali ini, Presiden Jokowi memerintahkan seluruh kepala daerah untuk bersama-sama menekan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di tahun 2024.
Menanggapi komitmen Presiden Jokowi, Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mengatakan, komitmen Presiden ini menjadi pelecut bagi semua kepala daerah untuk serius menangani masalah kemiskinan di daerah masing-masing, serta harus optimis bisa menekan angka kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di 2024.
“Kalau optimis memang kita harus optimis, tetapi yang penting seperti yang berulang-ulang saya katakan, yang harus kita lakukan adalah melakukan validasi, validasi data kemiskinan PTKS,” kata Maman kepada wartawan, Senin (23/1).
Menurut politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, langkah pertama yang harus dilakukan oleh para kepala daerah adalah memvalidasi data agar setiap kebijakan yang dilakukan efektif. Dengan validasi data yang baik, maka target untuk menurunkan angka kemiskinan bisa terjadi di tahun 2024.
“Nah setelah data itu bisa diperoleh maka kita harus bikin skema pengentasan kemiskinan yang efektif tidak hanya dengan program-program tetapi harus program terpadu. Sehingga misalkan target dalam satu tahun ada 10 juta orang miskin bisa kita entaskan, itu bisa tercapai,” ucapnya.
Berdasarkan data yang akurat, maka kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ekstrim bisa terealisasi, dan setelah itu dilanjutkan dengan penanganan stunting. Lewat validasi data, pemerintah juga bisa memetakan lokasi-lokasi yang tergolong miskin ekstrin, dan bisa ditangani dengan baik.
“Iya, jadi semua kita prioritasnya adalah kemiskinan ekstrem setelah itu stunting. Nah kita harus jelas dulu yang miskin itu di mana saja, siapa saja, kalau data PTKS itu sudah jelas. Nah tinggal programnya, bukan hanya program parsial tetapi harus program yang terpadu,” ujarnya.
“Misalnya Rutilahu sekarang sudah berubah jadi rumah sehat terpadu, itu kan di dalamnya di samping rumahnya dibangun di unit usahanya pun dibangun,” tambahnya.
Dijelaskan Maman, pemerintah pusat maupun daerah saat ini harus melakukan validasi data strategi program yang jelas, agar bisa memetakan mana saja yang sudah mendapat program pemerintah terkait pengentasan kemiskinan agar tidak lagi mendapat bantuan serupa.
Baca Juga: Liburan Imlek, Lucunya Jan Ethes dan La Lembah Digendong Jokowi Keliling Solo Safari
“Iya kalau saya masukannya tadi validasi data strategi program yang jelas dan menyeluruh terpadu. Evaluasi yang betul-betul terus-menerus di mana yang sudah dapat program, mana yang sudah mengentas dari kemiskinan tidak perlu dapat program lagi. Jadi jangan carut-marut data itu yang penting,” jelasnya.
Lewat validasi data strategi program ini, anak buah Muhaimin Iskandar ini yakin betul keinginan Presiden Jokowi untuk mengentaskan kemiskinan di 2024 akan terealisasi.
“Itu sangat penting ya. iya betul,” tutup Maman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
KLH: Tambang Emas Afiliasi Astra dan 7 Perusahaan Melanggar, Jalur Hukum Ditempuh
-
Usai Adik Prabowo 'Kempit' Saham IKS, COIN Umumkan Agenda Genting Akhir Tahun!
-
BEI Rilis Aturan Baru, Sikat Praktik Spoofing Bandar Mulai Hari Ini
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS