Suara.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan mengakui adanya penyerangan terhadap pesawat milik maskapai Susi Air di Bandara Paro, Nduga, Papua. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/2) pukul 06.17 LT.
Seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenhub, Berdasarkan laporan, pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika - Paro terbang secara normal dari Bandara Timika pukul 05.30 dan mendarat pada pukul 06.17 di Lapangan Terbang Paro.
Lalu beberapa jam kemudian, pihak Station Susi Air di Timika mendapat info dari Kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dirusak dan dibakar. Selain itu, kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian.
Atas insiden itu, Dirjen Hubud berkoordinasi dengan keamanan TNI AU. Seterusnya, pihak YNI AU akan terbang kembali melintasi Lapangan Terbang Paro untuk membantu observasi keadaan di lokasi kejadian.
"Ditjen Hubud memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus memonitor dan menyampaikan kondisi terkini pada kesempatan pertama," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).
Sebelumnya, Sebuah Pesawat Susi Air diduga terbakar setelah mendarat di Bandara Paro Nduga, Papua. Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY terbang pada pagi hari ini (7/2/2023) melakukan penerbangan dengan rute Timika-Paro.
Menurut informasi dari manajemen Susi Air, Selasa (7/2/2023), ini pesawat terbang dengan lancar dari Timika ke Paro. Dari data, GPS pesawat mendarat di Paro.
Hanya saja, setelah landing Pilot terus melanjutkan laju pesawat tersebut sepanjang 1 km dari landasan pacu.
"Pesawat kita PK-BVY, tadi pagi terbang Timika ke Paro. Dari data GPS landing di Paro. Tapi terus pilot jalan terus 1 km dari airstrip," tulis manajemen Susi Air seperti dikutip, Selasa (7/2/2023).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Bahlil Beri Sindiran Menohok ke SPBU Swasta: Monggo Cari Negara Lain!
-
BRIncubator BRI Dukung UMKM Batik Datik Tembus Pasar Fashion Modern
-
Giliran Ekspor-Impor Dipelototi Purbaya, Pantau Langsung Dari Sistem IT
-
HSBC Optimis Bisa Dapatkan Nasabah Kelas Atas di Indonesia
-
Bea Cukai dan Pajak Bermasalah? Ini Cara Kirim Aduan 'Lapor Pak Purbaya' via WhatsApp
-
Menkeu Purbaya Sudah Kantongi Nama-nama Mafia Tekstil dan Baja
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Media Sosial Generasi Baru: Menghubungkan Sosial, Konten, dan Aset
-
Menkeu Purbaya Sebut Urusan Perut Tak Pernah Bohong, Buktinya Pak Harto Bisa Bertahan 32 Tahun
-
Penurunan BI Rate Berpotensi Dorong Investasi, Diversifikasi Aset Bisa Jadi Kunci