Suara.com - Rekening gendut yang dimiliki sejumlah pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kini jadi sorotan publik, apalagi pejabat tersebut dengan asiknya memamerkan gaya hidup mewah di media sosialnya.
Gaya hidup hedon ditengah kondisi ekonomi yang belum pulih total akibat pandemi Covid-19 makin membuat masyarakat kecil sakit hati melihat fenomena tersebut.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan kasus ini menjadi pukulan telak bagi Kemenkeu mengingat mereka adalah lembaga yang mengatur keuangan negara dan memungut pajak dari rakyat.
Bhima pun tak segan-segan menyebut kondisi ini adalah soal krisis keteladanan dari para pejabat di negara ini.
"Ini adalah masalah krisis keteladanan," kata Bhima kepada Suara.com Rabu (7/3/2023).
Diketahui saat ini publik sedang menyoroti dua pejabat Kemenkeu yang memiliki harta kekayaan yang tak wajar, dia adalah eks kepala bagian umum kantor wilayah DJP Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo (RAT) dan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Kedua pejabat tersebut diketahui memiliki harta yang fantastis, Rafael Alun misalnya dalam LHKPN-nya dia diketahui memiliki harta hingga Rp56,1 miliar, begitu juga dengan Eko yang memiliki harta Rp15,7 miliar.
Harta kekayaan yang berlimpah ini lanjut Bhima sudah cukup menerangkan bahwa ketimpangan penghasilan antara rakyat biasa dan pejabat negara bak 'jurang yang menganga'.
"Jadi kalau ada pejabat dan keluarga nya pamer harta, dengan LHKPN sebesar 56 miliar, tentu akan memicu ketimpangan yang lebih lebar," kata Bhima.
Baca Juga: Penuhi Undangan KPK, Rafael Alun Trisambodo Siap Klarifikasi Terkait LHKPN
Minta Pejabat Tinggi Diaudit
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendorong Kementerian Keuangan melakukan audit menyeluruh terhadapa para petingginya, langkah ini merupakan buntut dari kasus rekening gendut yang dimiliki Rafael Alun Trisambodo sebesar Rp56 miliar.
Sekretaris Jenderal FITRA, Misbah Hasan mengatakan langkah audit ini perlu dilakukan mengingat adanya temuan FITRA terkait lonjakan harta kekayaan para petinggi pejabat Kemenkeu selain milik Rafael Alun.
"Disini juga ada pejabat yang kenaikan hartanya hingga Rp11,4 miliar antara periode 2017-2021, ada juga rata-rata peningkatan hartanya rata-rata Rp8 miliar. Jadi ini mesti harus ada yang diusut tuntas," kata Misbah saat berbincang dengan Suara.com melalui sambungan telepon, Selasa (28/2/2023).
Sayangnya Misbah tak menyebut pejabat yang dimaksud tersebut dan lebih mendorong pihak Kemenkeu untuk melakukan investigasi lanjutan dengan menggandeng Komisi Pemberantrasan Korupsi (KPK).
"Sumber-sumber pendapatannya dari mana, itu penting untuk ditelusuri lebih lanjut bila perlu ada audit investigatif pada para petinggi-petinggi Dirjen pajak dan pejabat yang lain di kementerian-kementerian yang lain untuk dilihat sumber kekayaanya di dapat dari mana apakah itu legal apa ilegal," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas