Suara.com - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini mengatakan, Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor perkebunan pada Maret 2023 berada di posisi tertinggi, yaitu 129,47 atau naik 1,94 persen. Sedangkan NTP subsektor hortikultura mencapai 113,16 atau naik 1,91 persen, serta peternakan 100,34 atau naik 0,58 persen.
"Komoditas yang dominan dalam kenaikan subsektor perkebunan adalah kelapa sawit, kopi dan karet," ujar Pudji pada konferensi pers BPS, Jakarta, Senin (3/3/2023).
BPS mencatat, sektor pertanian sejauh ini terus menjadi penyokong utama bagi kokohnya perekonomian nasional. Terbaru, BPS merilis kenaikan nilai tukar petani atau NTP pada subsektor perkebunan, peternakan, maupun subsektor hortikultura.
Kenaikan tersebut utamanya ditopang dari komoditas perkebunan kelapa sawit, jagung, cabe rawit dan juga kopi. Semua komoditas tersebut meningkat dan mampu mendongkrak pasokan ke pasar domestik maupun luar negeri.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan ekspor produk perkebunan mencapai Rp100 triliun pada 2023. Untuk itu, pemerintah menyiapkan program kerja yang fokus pada pengembangan produk perkebunan melalui penguatan hilirisasi dan peranan industri baik skala kecil maupun besar.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan, tren kenaikan NTP merupakan bukti bahwa sektor pertanian tetap menjanjikan terutama melalui peningkatan daya saing komoditas, peluang pasar ekapor dan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Utamanya pada subsektor perkebunan, peternakan dan hortikultura, dimana ketiganya memiliki permintaan pasar domestik dan luar negeri yang cukup besar, selain masih terbuka pasar baru yang butuh supplai produk petani Indonesia.
"Harga yang baik dan pasar yang menjanjikan harus terus dimanfaatkan. Momentum ini sangat penting bagi para petani kita dan pelaku bisnis pertanian. Kesejahteraan mereka dapat meningkat dengan melakukan bisnis pertanian dan produksi pangan-pangan alternatif yang dibutuhkan dunia," jelasnya.
Sebagai catatan, Nilai Tukar Usaha Petani atau NTUP pada Maret 2023 juga mengalami kenaikan. Data BPS menyebut NTUP di bulan tersebut mencapai 111,18 atau naik 0,40 persen apabila dibandingkan Februari 2023 (MtoM). Kenaikan terjadi karena indeks harga yang diterima petani naik sebesar 0,53 persen atau lebih tinggi dari kenaikan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal yang hanya 0,12 persen.
Baca Juga: Kementan Siap Dampingi Petani di Maros untuk Mengakses KUR
Berita Terkait
-
BPS Catat NTP Maret 2023 Naik 0,29% Jadi 110,85
-
Mentan Bahagia PSM Makasar Juara Liga, Ajak Suporter Gelar Tarawih Bersama
-
Kementan Siap Dampingi Petani di Maros untuk Mengakses KUR
-
Kementan Tingkatkan Produksi Padi Maros Melalui Intervensi Mekanisasi
-
Sulawesi Selatan Surplus Beras, Jokowi: Segera Distribusikan ke Wilayah Lain
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya