Suara.com - Nama Yamitema Tirtajaya Laoly diduga melakukan kongkalikong dengan sang ayah yakni Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, sehingga bisnis di dalam lembaga permasyarakatan atau lapas bisa berjalan mulus.
Hal ini terungkap setelah video viral di media sosial menayangkan aktor Tio Pakusadewo yang menyebutkan ada monopoli bisnis di dalam penjara yang melibatkan anak menteri. Tio sendiri menjadi aktor kawakan yang dikenal keluar-masuk penjara akibat kasus narkoba.
Yamitema Laoly: Kekayaan, Bisnis, dan Pekerjaan
Yamitema Laoly atau akrab disapa dengan panggilan Tema merupakan putra ketiga Menkumham Yasonna Laoly dari pernikahannya dengan Elisye Widya Ketaren. Tema memiliki tiga saudara kandung, yakni Novrida Lisa Isabella Laoly, Fransisca Putri Askari Laoly, dan Jonathan Romy Laoly.
Di bidang pendidikan, Tema memiliki ketertarikan di bidang hukum. Karena itulah ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang Strata 2 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Dalam beberapa kesempatan, Yemitema juga terlihat mendampingi sang ayah dalam kegiatan PDI Perjuangan, partai politik tempat Yasonna bernaung. Di antaranya, Tema menemani sang ayah ketika mengikuti Kongres V PDI Perjuangan di Bali pada 2019 lalu. Ia juga terlihat hadir ketika ayahnya dilantik menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu.
Terlepas dari status pendidikan dan keluarga, Yamitema Laoly pernah terseret kasus dugaan suap Wali Kota Medan nonaktif Dzulmi Eldin pada 2019 lalu.
Ia sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dicecar mengenai proyek-proyek Dinas PUPR Medan yang diduga dikerjakan oleh perusahaan miliknya. Namun ia lepas dari jerat kasus dugaan korupsi tersebut dan tidak menjadi salah satu tersangka.
Untuk diketahui, Tema merupakan direktur dari PT Kani Jaya, sebuah perusahaan konstruksi yang bermarkas di Medan, Sumatera Utara.
Baca Juga: Klarifikasi Rutan Cipinang Usai Viral Pernyataan Tio Pakusadewo Ungkap Bobrok Penjara
Perusahaan tersebut diduga terlibat dalam proyek-proyek pelat merah yang menjadi pintu korupsi seperti Proyek Pembangunan Drainase-Pembetonan Drainase di Jalan Setia Budi dan Jalan Dr. Mansyur-Titi Bobrok Kecamatan M. Sunggal dengan pagu anggaran Rp4,5 miliar, dan Proyek peningkatan struktur jalan provinsi jurusan Tanjung Pura-Tanjung Selamat di Kabupaten Langkat. Proyek ini berada di bawah Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara, melalui Satuan Kerja Dinas Bina Marga pada Mei 2016 dengan pagu anggaran Rp7,2 miliar
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Tio Pakusadewo Ungkap Tarif Kamar Bercinta di Lapas, Rp 2 Juta Hanya Beralas Kardus
-
Senjata Pamungkas Yasonna Laoly Bantah Kabar Anaknya Monopoli Bisnis Lapas
-
Duduk Perkara Anak Yasonna Laoly Dituding Berbisnis di dalam Lapas
-
Klarifikasi Rutan Cipinang Usai Viral Pernyataan Tio Pakusadewo Ungkap Bobrok Penjara
-
Kata Tio Pakusadewo, Banyak Narapidana yang Mati di Penjara Difitnah Bunuh Diri
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?