Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terus mencatatkan hasil positif dalam kondisi ekonomi global yang tidak pasti. Pada kuartal I-2023, BRI berhasil meraih laba sebesar Rp15,56 triliun, meningkat 27,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Meskipun laba tahun 2023 tidak sebesar tahun 2022 yang mencapai 78,13 persen, naik menjadi Rp12,2 triliun dari sebelumnya Rp6,86 triliun pada periode yang sama di tahun 2021, Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa kinerja perseroan sepanjang kuartal I-2023 menunjukkan tren peningkatan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan aset BRI yang mencapai 10,48 persen menjadi Rp1.822,97 triliun.
Selain itu, segmen kredit seluruhnya mengalami pertumbuhan positif, terutama sektor mikro yang tumbuh 11,18 persen menjadi Rp1.180,12 triliun. Rasio non-performing loan (NPL) pada akhir Kuartal I-2023 juga membaik menjadi 2,86 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen.
BRI juga berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.255,45 triliun, tumbuh 11,45 persen, serta Current Account Saving Account (CASA) yang tumbuh 13,01 persen menjadi Rp810,09 triliun.
Semua pencapaian tersebut berkontribusi pada perekonomian nasional, di mana kinerja jasa keuangan dan asuransi menunjukkan tren pertumbuhan yang positif.
Dalam Silaturahmi Bank BRI dengan Pemimpin Redaksi Media Massa di Jakarta yang digelar Kamis (11/5/2023), Sunarso menyebut, meskipun adanya kekhawatiran resesi ekonomi global di sektor UMKM, mereka tetap bertahan dan optimis, terutama pada saat perayaan Idul fitri, puncak panen raya tanaman bahan makanan, dan cuaca yang mulai kondusif.
Data yang dipublikasikan menunjukkan ekspektasi Indeks Bisnis UMKM selama tiga bulan ke depan mengalami peningkatan, yaitu mencapai 131,9 pada kuartal I-2023, naik dari 130,1 pada kuartal IV-2022. Indeks Bisnis UMKM pada kuartal I-2023 berada di level 105,1, menunjukkan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus berlanjut.
Berita Terkait
-
Pelaku UMKM Jadi Tulang Punggung Perekonomian Indonesia untuk Hadapi Resesi Ekonomi Global
-
Indonesia Bisa Hadapi Resesi Ekonomi Global dengan UMKM yang Kuat
-
Resesi Ekonomi Global Bisa Dihindari dengan Perkuat Ekonomi Domestik
-
Perkuat Kekuatan Domestik Bisa Hindari Resesi Ekonomi Global
-
Bertumpu Permintaan Domestik, Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Citibank Pastikan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2025 Tetap Solid
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
APINDO: Isu Utama Bukan hanya UMP Tapi Penciptaan Lapangan Kerja Formal
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rencana Kenaikan UMP, APINDO: Harus Berkeadilan!
-
Waduh, Vietnam Jadi Pesaing Berat Indonesia untuk Dapatkan Calon Investor
-
Cara Dapat BLT Kesra Rp900 Ribu: Syarat, Penerima, Cara Daftar dan Jadwal Cair
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Jamin Keaslian Data! Peruri Dorong Hilirisasi Ijazah Digital
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut