“Jahe basah itu kalau dikirim ke lokasi yang jauh, ketika sampai tujuan malah udah tumbuh tunas. Hal itu kemudian sering dikomplain, karena dianggap tidak awet,” kata Rini.
Dampaknya, usaha milik Rini itu sempat rugi karena harus kirim ulang jahe baru yang membuat pengeluaran membengkak dua kali lipat.
“Ya, mau gimana lagi. Kita tentu ingin yang terbaik agar pembeli puas sekaligus menunjukkan komitmen kami dalam memastikan kualitas dari Wedang Uwuh Djewery,” ujar Rini.
Situasi ini membuat Rini kembali memutar otak agar produknya bisa lebih awet. Hingga akhirnya ia menemukan metode pengeringan jahe yang membuat produk usahanya bisa bertahan lebih lama.
“Alhamdulillah mulai banyak dikenal, diterima dengan baik oleh pasar. Di momen pandemi COVID-19 itu, ketika orang-orang tidak keluar rumah karena takut, kita justru kemana-mana karena melayani COD,” ungkap Rini.
Ketika kasus positif meningkat drastis pada tahun 2021 lalu. Di saat yang sama, pesanan wedang uwuh milik Rini meroket.
“Mau tidak mau, jika kita masih bisa anter ya anter. Ada perasaan takut juga, tapi ya dijalani saja mungkin ini jalan rejeki sekaligus cara kita menolong orang lain,” ujar Rini.
Wabah Virus Corona, diakui oleh Rini, adalah momen yang mengangkat omzet usaha Wedang Uwuh yang awalnya berkisar Rp400 ribu jadi Rp10 juta dalam satu bulan alias meningkat lebih dari 20 kali lipat.
Tahun ini, omzet Wedang Uwuh Djewei sudah menembus Rp17 juta dalam satu bulan. Hal ini tidak lepas dari besarnya pasar wedang uwuh di dalam dan luar daerah DI Yogyakarta.
Ditambah lagi, Wedang Uwuh Djewery yang sudah tersedia di berbagai pusat oleh-oleh juga banyak diminati para wisatawan yang berasal dari berbagai daerah.
Produk Wedang Uwuh Djewery juga sudah mengikuti kurasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman untuk dipasarkan di retail modern.
“Alhamdulillah, sekarang Wedang Uwuh Djewery sudah tersedia di 88 cabang Indomaret di Sleman Barat,” ucap Rini.
Tidak hanya Indomaret, Wedang Uwuh juga tersedia di 45 pusat oleh-oleh di seluruh kawasan pariwisata di Provinsi DI Yogyakarta.
Pesatnya perkembangan UMKM milik Rini membuat ia dan keluarganya terpicu untuk memproduksi dalam skala yang lebih besar.
Pada awal berdirinya usaha, dalam satu hari, Wedang Uwuh hanya mampu memproduksi 30 pack. Kini, usaha Rini itu bisa memproduksi hingga 2.000 pack dalam satu bulan.
Berita Terkait
-
BRI Life Raih Gold Award di Ajang Best Indonesia Corporate Secretary & Corporate Communication 2023
-
Indonesia Jadi Tujuan Investasi Negara Lain, BRI Siap Catatkan Kinerja Lebih Baik
-
Ekonomi Indonesia Makin Solid, BRI Optimis Kinerja Makin Meningkat
-
Dirut BRI: Indonesia Masih Sangat Menarik untuk Dijadikan Tujuan Investasi Negara Lain
-
Indonesia Jadi Tujuan Investasi Negara Lain, Direktur Utama BRI Yakin Optimisme Kinerja Makin Meningkat
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global
-
Setelah Izin Dibekukan, Sejumlah Perusahaan Tambang Mulai Bayar Reklamasi
-
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
-
Investor Banyak Lakukan Aksi Jual Untung Picu IHSG Anjlok Hari Ini
-
Kartika Wirjoatmodjo Alias Tiko Berhenti Jadi Wamen BUMN
-
Mantan Bawahan Erick Thohir jadi Wakil Kepala BP BUMN
-
Prabowo Tunjuk Keluarga Sultan Andara jadi Bos BP BUMN