Suara.com - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali terjadi di induk perusahaan media sosial Facebook, Meta Platforms Inc, sebanyak 10.000 karyawan terkena dampak atas keputusan tersebut.
Ini merupakan gelombang pemecatan ketiga diperusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut.
Karyawan yang menjadi sasaran PHK di gelombang terakhir ini adalah tim pemasaran, keamanan situs, rekayasa perusahaan, manajemen program, strategi konten, dan komunikasi perusahaan di LinkedIn.
"PHK di putaran kedua perusahaan akan berlangsung dalam tiga gelombang selama beberapa bulan, sebagian besar selesai pada Mei. Beberapa putaran yang lebih kecil bisa dilanjutkan setelah itu," kata Kepala Eksekutif Meta Mark Zuckerberg dikutip dari CNN, Kamis (25/5/2023).
PHK Meta sebanyak 10.000 karyawan merupakan yang kedua kalinya dilakukan, setelah pada putaran pertama di 2022 pihaknya memberhentikan lebih dari 11.000 karyawan.
Pemangkasan tersebut membuat jumlah karyawan perusahaan turun tajam setelah ada perekrutan besar-besaran sejak 2020.
Secara keseluruhan pemangkasan karyawan paling banyak terjadi pada divisi non-teknik seperti desain konten. Sekitar 4.000 karyawan kehilangan pekerjaan mereka pada April 2023.
Perusahaan mengatakan pemangkasan selanjutnya kemungkinan akan berdampak pada sekitar 490 karyawan di kantor pusat internasionalnya di Dublin, atau hampir 20% dari tenaga kerja Irlandia.
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, dua eksekutif di pasar utama India yakni Direktur Pemasaran Avinash Pant dan Saket Jha Saurabh serta Direktur dan Kepala Kemitraan Media juga diberhentikan. Namun kedua eksekutif itu menolak untuk berkomentar
Baca Juga: Pabrik Sepatu Adidas di Tangerang PHK Massal Ribuan Karyawan
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius