Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah menginvestigasi fenomena pembentukan harga satu efek tertentu pada sesi pra penutupan perdagangan saham.
"Berkenaan dengan fenomena pembentukan harga 1 (satu) Efek tertentu pada sesi pra penutupan (pre closing) di JATS, maka bersama ini dapat kami sampaikan bahwa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang melakukan tindak lanjut berupa penelaahan dan analisis untuk mengidentifikasi hal tersebut," tulis Aji Sudono Sekretaris Perusahaan BEI dalam pengumuman resmi yang dikutip Selasa (30/5/2023).
Langkah tersebut sebagai upaya bursa untuk menjaga perdagangan efek dapat tetap berjalan dengan teratur, wajar, dan efisien.
Sebelumnya ramai pergerakan saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) yang dinilai aneh oleh pelaku pasar. Pergerakan saham BEBS yang aneh tercium pada perdagangan Jumat (26/5) pekan kemarin.
Sepanjang perdagangan saham BEBS anjlok sebesar 6,45% ke level Rp 290. Anehnya jelang penutupan atau pada saat pre-closing tiba-tiba saham BEBS melesat menyentuh batas auto reject atas (ARA) ke level Rp 340.
Padahal antrean jual di kolom offer perdagangan saat itu sebesar 33,09 juta lot saham BEBS di harga Rp 290. Namun di kolom bid tidak ada antrean beli. Itu artinya seharusnya saham BEBS berada di level Rp 290 bukan di Rp 340.
Berita Terkait
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
-
Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
Terkini
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Dihadang Biaya Tinggi & Brand Global, Bisnis Waralaba Hadapi Tantangan
-
Indonesia Nego Habis-habisan dengan AS! Target Tarif 0 Persen untuk Sawit, Kakao, Hingga Karet
-
Fluktuasi Ekonomi! CBDK Revisi Target Pra-Penjualan 2025 Jadi Rp508 Miliar
-
Volume Transaksi BEI Melejit ke Rp31 Triliun! Investor Asing Net Buy Rp1,13 T di Penutup Pekan
-
Malaysia Incar Bisnis Franchise di Indonesia
-
PGN Dorong Pariwisata Borobudur, Integrasikan CNG dan Panel Surya di Desa Wisata
-
OJK dan BI Makin Kompak Perkuat Keuangan Digital
-
Cimb Niaga Catat Laba Rp 6,7 Triliun, Perusahaan Bakal Hati-hati Kelola Aset