Suara.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan bahwa semua informasi tentang perusahaan, termasuk komposisi pemegang saham, dilaporkan secara terbuka dan berkala kepada otoritas yang berwenang.
"Dalam statusnya sebagai perusahaan terbuka, PT Vale secara transparan dan berkala melaporkan semua informasi tentang perusahaan, termasuk komposisi pemegang saham, kepada otoritas yang berwenang," kata Kepala Komunikasi Vale Indonesia, Bayu Aji pada Kamis (8/6/2023).
Vale Indonesia merespons dugaan bahwa 20 persen saham perusahaan yang dilepas ke publik dimiliki oleh perusahaan asing.
Dugaan tersebut muncul selama rapat kerja Komisi VII DPR RI dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada hari Senin tanggal 5 Juni.
Ia menjelaskan bahwa informasi terperinci mengenai komposisi 20 pemegang saham teratas PT Vale dilaporkan secara berkala dalam laporan tahunan (annual report). Data terakhir per 31 Desember 2022 dapat ditemukan dalam annual report 2022 pada halaman 80-81. Laporan tersebut dapat diakses melalui tautan https://www.vale.com/in/indonesia/laporan-tahunan-dan-keberlanjutan.
Informasi mengenai 20 pemegang saham PT Vale per 31 Desember 2022 seperti yang tercantum dalam laporan tersebut adalah sebagai berikut: Vale Canada Limited (43,79 persen), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (20,00 persen), Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (15,03 persen), Citibank Singapore S/A Government of Singapore (1,68 persen), DJS Ketenagakerjaan Program JHT (1,60 persen), JPMSE AMS RE AIF CLT RE-Stichting Depository APG Emerging Market Equity Pool (1,00 persen), Vale Japan Limited (0,54 persen).
Selanjutnya, ada BNYM RE BNYMLB RE BA G PF A S FOFTBGOSGFI-2039926714 (0,53 persen), HSBC-Fund SVS A/C Best Investment Corp-Asia Ex Japan Active (0,44 persen), PT Prudential Life Assurance-Ref (0,44 persen), DJS Ketenagakerjaan Program JP (0,41 persen), BNYM RE BNYMLB RE Eemployees ProvidentFD Board-2039927326 (0,32 persen), Citibank New York S/A Government of Norway (0,29 persen), JPMCB NA RE - Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund (0,28 persen).
Kemudian, Citibank Singapore S/A Monetary Autthority of Singapore (0,28 persen), JPMCB NA RE-Vanguard Total International Stock Index Fund (0,27 persen), PT Taspen (0,22 persen), BP2S Frankfurt/Universial-Investment-Gesellschaft MBH On Behalf of BAYVK A3-FONDS (0,21 persen), BNYMSANV RE BNYM RE People's Bank of China (0,20 persen), dan State Street Bank-Ishares Core MSCI Emerging Markets ETF (0,20 persen).
Bayu juga menyatakan bahwa informasi lain terkait saham PT Vale yang diperdagangkan secara publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga tersedia melalui saluran resmi BEI.
Baca Juga: G-Dragon Resmi Hengkang, Saham YG Entertainment Langsung Anjlok
Terkait dengan divestasi sebelumnya sebesar 40 persen, ia menjelaskan bahwa pada tahun 1988, INCO (entitas PT Vale yang sebelumnya) menawarkan saham sebesar 20 persen kepada Pemerintah Indonesia untuk memenuhi persyaratan divestasi.
"Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Tambang No.1657/251/DJP/1989 tanggal 23 Agustus 1989, INCO diharuskan melepas 20 persen saham tersebut ke Bursa Efek Jakarta atas perintah dari Pemerintah Indonesia saat itu, guna memenuhi kewajiban divestasi kepada pihak Indonesia," kata Bayu.
Kemudian, pada tahun 2020, PT Vale menambahkan divestasi sebesar 20 persen lagi kepada pihak Indonesia untuk memenuhi kewajiban kontrak karya.
Pemegang saham asing PT Vale (Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd.) telah menyelesaikan penjualan tambahan 20 persen saham di PT Vale kepada PT Indonesia Asahan Aluminium Persero (MIND ID) sesuai dengan proporsi masing-masing.
"Menurut peraturan yang berlaku, Bursa Efek Indonesia juga dianggap sebagai pihak Indonesia dalam pelaksanaan divestasi," tambah Bayu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB
-
BTN Catatkan Laba Bersih Rp 2,91 Triliun Hingga November 2025