Suara.com - Rencana Indonesia melakukan redenominasi atau penyederhanaan nilai rupiah terus berjalan. Kekinian, Bank Indonesia (BI) melanjutkan semua proses agar rencana tersebut bisa berjalan.
Bahkan, saat ini BI sedang menyiapkan desain dan tahap redenominasi. BI juga telah mempersiapkan semua rencana rupiah Rp 1.000 menjadi Rp 1 sebenarnya sudah dipersiapkan sejak lama.
"Sudah kami siapkan sejak dari dulu secara operasional dan kemudian bagaimana untuk langkah-langkahnya," ujar Dirut Bank Indonesia Perry Warjiyo, beberapa waktu lalu.
Terlepas dari hal itu, tanpa sadar sebenarnya Indonesia sudah menerapkan redenominasi itu. Redenominasi itu diterapkan di toko-toko pakaian hingga makanan.
"Jika Anda teliti biasanya toko pakaian menjajakan produknya dengan menyertakan tag harga dengan nilai rupiah yang telah disederhanakan, misalnya Rp 50 K dan lainnya," ujarnya.
Begitu juga di gerai makanan, dalam buku menunya menyertakan harga yang juga sudah disederhanakan, seperti Rp 25 K.
Tak hanya di dua sektor toko tersebut, banyak toko-toko yang juga menerapkan nilai-nilai rupiah. Dengan perlakuan itu, sebenarnya Indonesia sudah mulai menerapkan redonominasi.
Sebelumnya, pemberlakuan redenominasi disebut perlu memperhatikan tiga faktor berbagai situasi perekonomian di tanah air.
Pertama, kondisi makro ekonomi yang harus stabil. Kedua, sistem keuangan dan moneter harus stabil, serta, ketiga sosial dan politik yang kondusif.
Baca Juga: Gubernur BI Ungkap Redenominasi Rp1.000 Jadi Rp1 Sudah Dilakukan
"Timing-timing itu yang menjadi pertimbangan utama. Ekonomi kita kan sudah bagus, tapi ada baiknya memberi momen yang tepat," kata Perry.
Namun, tutur Perry, kekinian bukan waktu yang tepat untuk melakukan rencana redenominasi itu. Sebab, perekonomian nasional yang masih dalam bayang-bayang perekonomian global yang tengah bergejolak.
"Sekarang masih spillover rambatan dari global masih berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan kita. Juga kan (perekonomian domestik) bagus stabil, tapi dari global kan masih ada," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Jenis-jenis Kredit Rumah Bank BTN: Syarat, Subsidi dan Simulasi Pembayaran
-
Lembaga Pemeriksa Halal LPPOM Raih Penghargaan Bergengsi GIFA Championship 2025
-
Mengapa Milenial Lebih Suka Rumah Industrial Minimalis daripada Rumah Mewah?
-
Terpopuler Bisnis: Gebrakan Menkeu Bikin Bank Himbara Jadi Idola, Harga Saham Meroket!
-
Harga Emas Antam dan Galeri 24 di Pegadaian Hari Ini Naik!
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim