Suara.com - Gelombang kerusuhan yang terjadi di Perancis membuat sektor bisnis dan ekonomi negara tersebut mengalami kerugian yang cukup besar.
Asosiasi Pengusaha Perancis yang tergabung dalam MEDEF memperkirakan imbas kerusuhan yang terjadi sejak seminggu lalu ini telah membuat kerugian mencapai USD1,1 miliar aau setara Rp16 triliun lebih.
Mengutip CNN, Kamis (6/7/2023) pihak MEDEF melaporkan para pengunjuk rasa telah menjarah 200 toko, menghancurkan 300 cabang bank dan 250 toko kecil.
Gelombang kerusuhan ini merupakan buntut penembakan anggota polisi terhadap remaja berusia 17 tahun. Nahel Merzouk, yang berusia 17 tahun, ditembak mati oleh polisi saat berhenti dilalu lintas di pinggiran Paris.
Warga berunjuk rasa mengutuk aksi tersebut hingga pecah konflik. Kerusuhan meluas ke berbagai kota lain.
Menteri Keuangan Bruno Le Maire menyebutkan jumlah toko yang dijarah mencapai 1.000. Tetapi ia tampak menyepelekan potensi kerusuhan ini berdampak pada ekonomi Perancis.
"Kerusuhan tidak akan berdampak besar pada pertumbuhan (ekonomi) Prancis," kata Le Maire.
Le Maire menyebut pemerintah tengah mempertimbangkan cara untuk membantu sektor bisnis yang paling terdampak aksi, di antaranya membatalkan atau menunda kontribusi jaminan sosial, pajak hingga memperpanjang pengajuan klaim asuransi dari 5 hari menjadi 30 hari atas kerusakan yang terjadi.
Namun, klaim asuransi itu diperkirakan kurang dari taksiran nilai kerugian yang dihitung MEDEF, US$1,1 miliar.
Baca Juga: Ekonomi Digital Berdampak ke Sektor Logistik
Lembaga pemeringkat kredit, DBRS Morningstar, mengatakan akan banyak perusahaan tidak mendapat kompensasi penuh atas kerugian mereka.
"Kami percaya total kerugian yang diasuransikan industri asuransi Prancis kurang dari 1 miliar franc Perancis (US$1,1 miliar)," tulis DBRS Morningstar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing