Suara.com - Mungkin jika berbicara mengenai korupsi, masyarakat Indonesia sudah cukup jengah dengan kejahatan tingkat tinggi yang tidak pernah menemui akhir ini. Namun tahukah Anda bahwa Singapura juga baru-baru ini diguncang skandal besar terkait korupsi? Sejarah kasus korupsi di pemerintahan Singapura, dapat Anda cermati di artikel singkat ini.
Saat ini pemerintah Singapura berada pada kabinet Lee Hsien Loong. Salah satu menterinya diindikasi melakukan korupsi, setelah badan antikorupsi negara Singapura, CPIB, mengumumkan kasus korupsi yang dilakukan menteri berusia 61 tahun tersebut.
Pertama Kali dalam Empat Dekade Terakhir
Kabar ini menjadi cukup heboh karena diketahui Singapura merupakan negara yang dikenal memiliki disiplin tinggi, baik untuk rakyatnya, atau untuk pemerintahannya. Kasus korupsi dari Menteri Transportasi Singapura, S. Iswaran menjadi yang pertama dalam 40 tahun terakhir.
Instruksi cuti dari Lee Hsien Loong pada Iswaran menjadi indikasi kuat bahwa menteri tersebut memang tersandung skandal yang mungkin saja akan mencoreng nama baik pemerintahan Singapura. Sebagai gantinya, Lee Hsien Loong menunjuk Menteri Senior Negara Bagian, Chee Hong Tat, untuk menggantikan posisinya.
Hal ini dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan dari terduga korupsi, dan agar proses hukum dapat berjalan sebagaimana mestinya tanpa ada intervensi dari pihak manapun yang dapat mengganggu kredibilitas penegakan hukum.
Memilih Bungkam
Dilansir dari berbagai media, pihak Iswaran dan pihak CPIB mengambil sikap serupa dalam kasus ini. Dimulai dengan penyelidikan atas sebuah kasus yang tidak disebutkan rinciannya pada 11 Juli 2023 lalu, hingga kini kedua pihak tersebut memilih bungkam dan sama sekali tidak memberikan keterangan apapun.
Investigasi terkait kasus korupsi memang menjadi hal yang cukup jarang di Singapura, karena negara ini dikenal luas sebagai salah satu negara antikorupsi yang memegang kuat komitmennya. Dengan gaji pejabat yang tinggi, hal ini berhasil dipertahankan selama beberapa tahun sebelum akhirnya terjadi kasus yang kini tengah diselidiki.
Baca Juga: KPK Minta Maaf Karena Kebobolan, Pengamat: Kok Baru Sekarang Minta Maaf
Deretan Kasus Korupsi yang Pernah Terjadi di Singapura
Sebelum kasus S Israwan ini muncul, Singapura juga pernah mengalami beberapa kasus korupsi lain. Beberapa kasus korupsi tersebut adalah sebagai berikut.
- 1975, Menteri Negara Lingkungan Hidup Wee Toon Boon, didakwa atas korupsi senilai 840 ribu dolar Singapura, dengan memanfaatkan jabatannya sebagai menteri untuk mewakili pegawai negeri sipil atas nama pengembang properti.
- 1979, Anggota Parlemen Phey Yew Kok, atas penyalahgunaan dana sebesar lebih dari 350 ribu dolar Singapura yang sebagian besar berasal dari dua serikat pekerja. Ia juga menghasut seorang akuntan untuk memberikan informasi palsu pada petugas CPIB.
- 1986, Menteri Pembangunan Nasional The Cheang Wan, dituduh menerima suap sebesar 1 juta dolar Singapura pada tahun 1981 dan 1982 sebagai imbalan membantu dua pengembang properti mempertahankan dan memperoleh sebidang tanah untuk pembangunan.
- 1994, Mantan Wakil Kepala Eksekutif Operasi di Badan Air Nasional PUB Choy Hon Tim, atas konspirasi kriminal dan menerima suap senilai 13,85 juta dolar Singapura dari pengusaha yang pernah jadi pegawai di PUB.
- 2012, Mantan Kepala Biro Narkotika Pusat Ng Boon Gay dan Mantan Komisaris Pasukan Pertahanan Sipil Singapura Peter Lim. Ng dituduh mendapat kepuasan seksual dari kseorang karyawan wanita dari dua vendor IT, namun kemudian dibebaskan, sementara Lim dinyatakan bersalah atas kepuasan seksual dari tiga wanita sebagai imbalan untuk memberikan tender terkait IT pada perusahaan.
- 2015, Mantan Manajer Umum Dewan Kota Ang Ko Kio, Wong Chee Meng, atas suap lebih dari 86 ribu dolar Singapura dari seorang direktur perusahaan.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Mau Hapus Tato Syahnaz, Segini Uang yang Harus Dikeluarkan Rendy Kjaernett: Mau di Singapura atau di Indonesia Sama Aja!
-
Panji Gumilang Marah Rekening Al Zaytun Diblokir: Ini Dana Pendidikan, Bukan Korupsi!
-
Ngeri! Jurnalis Ditembak Mati di Dalam Mobilnya yang Terparkir
-
Terang-terangan Tenteng Uang Rp27 Miliar ke Kejagung, Ini Sosok Maqdir Ismail
-
KPK Minta Maaf Karena Kebobolan, Pengamat: Kok Baru Sekarang Minta Maaf
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya