Suara.com - Sebagai rangkaian peringatan HUT-nya yang ke-42, PT Rekayasa Industri (Rekind) menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta dan Puskemas Pancoran, Jakarta Selatan, untuk menggelar kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan.
Kegiatan yang merupakan perwujudan dari Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) BUMN dan Health Safety and Environment (HSE) Rekind tersebut diikuti 156 karyawan Perusahaan EPC (Engineering, Procurement Construction) milik pemerintah itu.
“Semua kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT ke 42 Rekind, yang mengedepankan kegiatan TJSL sebagai salah satu program utama Kementerian BUMN, sekaligus bentuk sumbangsih perusahaan milik negara kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga merupakan cara kami untuk lebih mengkampanyekan kesadaran seluruh karyawan Rekind akan pentingnya gaya hidup sehat. Kami mengapresiasi postif seluruh peserta yang mengikuti kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan ini.” ujar Yusairi, Direktur Operasi & Teknologi/Pengembangan Rekind usai mengikuti kegiatan donor darah di Gedung ROB II Lantai 1, Kantor Pusat Rekind, ditulis Selasa (18/7/2023).
Pria yang dikenal gemar berolahraga ini meyakini, donor darah dan pemeriksaan kesehatan memiliki implikasi postif, tidak hanya bagi masyarakat, tapi juga kepada karyawan.
“Selain memperlancar aliran darah dan menjaga kondisi jantung, kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk seruan kepada karyawan untuk lebih mengedepankan kebiasaan hidup sehat dan punya kepekaan atau empati sosial,” tandas Yusairi.
Dalam pelaksanaan kegatan Donor Darah, dari 84 orang yang mendaftar, 74 orang di antaranya dinyatakan berhasil untuk mengikuti kegiatan donasi itu. Sementara 10 orang lainnya dinyatakan gugur karena tidak lolos dalam pengecekan kesehatan. Mereka yang tidak lolos diarahkan untuk bergabung bersama 72 karyawan lainnya guna ikut pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan tersebut berupa VCT (Voluntary Counseling and Testing) HIV/AIDS, merupakan rangkaian pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif mengidap HIV/AIDS. Pemeriksaannya pun bersifat rahasia dan sukarela. Artinya, keputusan untuk menjalankan pemeriksaan adalah pilihan seseorang dan ia memiliki hak privasi mutlak.
“VCT HIV/AIDS juga bertujuan khusus untuk meningkatkan pengetahuan karyawan dan menyingkirkan stigma negatif serta diskiriminasi terhadap orang yang terdiagnosis HIV AIDS. Di sisi lain, upaya ini juga sebagai pemenuhan atas peraturan pemerintah tentang pencegahan dan pengendalian HIV AIDS di tempat kerja,” ujar dr. Afrionaldi, Dokter Internal dan Tim Support HSE Rekind.
Dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan yang diprakarsai Divisi Comdev & TJSL, HSE Rekind dan Puskesmas Pancoran itu juga melaksanakan penelaahan dahak dengan TCM (Tes Cepat Molekuler) untuk TBC. TCM merupakan alat yang mampu menggantikan tes diagnostik TB melalui mikroskop.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa kuman pada dahak pasien, apakah pasien positif terkena TB atau tidak. Selain itu dalam kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan khusus wanita papsmear serta pemeriksaan gula darah dan tensi.
Kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan ini sudah sesuai dengan prinsip-prinsip yang harus dikedepankan dalam TJSL.
"Semoga melalui aktivitas donor dan pemeriksaan kesehatan mampu memberikan manfaat besar baik untuk karyawan Rekind maupun saudara-saudara kita yang membutuhkan,” terang VP Comdev & TJSL Rekind Herman Susatyo.
Terkait kondisi kesehatan pekerja, selain pemeriksaan kesehatan, Rekind juga mewajibkan seluruh karyawannya, baik yang di proyek maupun di kantor pusat, untuk melakukan kegiatan medical check up setiap tahunnya. Upaya ini dilakukan untuk mengetahui status kesehatan karyawannya, sekaligus untuk mengantisipasi penyakit serius di kemudian hari.
Divisi HSE Rekind juga intens mengedepankan program bertajuk HSE-e Board. Aplikasi ini merupakan sarana atau media yang digunakan untuk mengawasi langsung apakah kegiatan HSE konsisten dilakukan di seluruh proyek yang dikerjakan Rekind.
Satu di antara kegiatan pengawasan itu terkait penggunaan HSE Pasport. HSE Pasport merupakan jurnal berisi orientasi pelatihan, sertifikasi dan kondisi kesehatan dari setiap pekerja. Dengan adanya HSE Passport, akan memudahkan atasan untuk menetapkan pekerja tersebut mampu bekerja dimana pun dan kapanpun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto