Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya tengah berusaha mengajukan pinjaman pada Bank Dunia untuk mendukung rumah sakit di seluruh kabupaten/kota dan provinsi agar memenuhi standar.
Meski tidak menjelaskan secara rinci jumlah pinjaman yang diajukan, Menkes menegaskan, langkah ini bertujuan untuk mengatasi masalah kurangnya akses fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, terutama di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Tujuan dari program ini adalah untuk menstandarisasi rumah sakit di seluruh kabupaten/kota, serta seluruh rumah sakit di tingkat provinsi, agar dapat memberikan pelayanan untuk tiga penyebab kematian utama, yaitu stroke, penyakit jantung, dan kanker," ujar dia, Rabu (26/7/2023).
Awalnya, Budi berharap program pemenuhan dan standarisasi rumah sakit dapat selesai selama masa jabatannya. Namun, pandemi COVID-19 telah menghambat rencana tersebut, sehingga Budi menargetkan program ini akan selesai pada tahun 2027.
Berdasarkan data Global Burden of Disease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada periode 2014-2019, penyakit jantung merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus penyakit jantung dari 0,5 persen pada tahun 2013 menjadi 1,5 persen pada tahun 2018.
Penyakit jantung juga menjadi penyebab biaya kesehatan terbesar. Data dari BPJS Kesehatan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa biaya kesehatan terbesar adalah untuk penanganan penyakit jantung, dengan total biaya mencapai Rp7,7 triliun.
"Kami mungkin akan menyelesaikan program ini hingga tahun 2027. Semua rumah sakit di daerah, kabupaten/kota, dan seluruh rumah sakit di tingkat provinsi akan memiliki standar pelayanan yang modern untuk penyakit stroke, jantung, dan kanker," kata Budi.
Baca Juga: Bahas Stunting Lagi, Menkes Budi Temui Heru Budi Di Balai Kota DKI
Berita Terkait
-
Menkes Umumkan Akan Cabut Vaksin Covid-19 Gratis Akhir Tahun Ini
-
Buya Yahya Tegaskan Azab Orang yang Tidak Bayar Utang, Bener Bikin Kuburan Jadi Sempit?
-
Diduga Terlilit Utang, Ibu Dua Anak di Grogol Petamburan Nekat Akhiri Hidupnya di Kamar Mandi
-
Apa itu Negara Gagal Sistemik? Ketahui Pengertiannya dan Posisi Indonesia
-
Bahas Stunting Lagi, Menkes Budi Temui Heru Budi Di Balai Kota DKI
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember