Suara.com - Pakar ekonomi Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet menyebut, pemerintah perlu terus memperbaiki dan memperbarui data sasaran kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan mencapai 0 persen pada tahun 2024.
"Masih ada masalah dengan data yang perlu terus diperbaiki dan diperbarui untuk memastikan bahwa program penurunan tingkat kemiskinan yang akan dijalankan pemerintah dapat mencapai sasaran dengan tepat," kata Yusuf, Minggu (6/8/2023).
Pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen pada tahun 2024, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Melansir Antara, Yusuf beranggapan, keberhasilan dalam pengentasan kemiskinan akan tergantung pada efektivitas dari tiga kebijakan besar pemerintah, yaitu kebijakan untuk mengurangi beban masyarakat, mengurangi kemiskinan ekstrem, dan kebijakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menemukan bahwa bantuan sosial sebesar Rp185,23 miliar telah terindikasi salah sasaran.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Nunung Nuryartono, mengatakan bahwa saat ini ketepatan sasaran kebijakan pengentasan kemiskinan ekstrem telah meningkat setelah pemerintah membuat data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) pada tahun 2022.
"Data ini berisi daftar penerima manfaat yang dapat diakses oleh seluruh kementerian dan lembaga," kata Nunung.
Dia menyebut bahwa sebanyak 27 kementerian dan lembaga telah menggunakan data tersebut untuk melaksanakan program-program pengentasan kemiskinan ekstrem.
Untuk memastikan tepat sasaran, data tersebut telah dikirim ke pemerintah daerah untuk diverifikasi dan diintegrasikan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Baca Juga: Sambut Bulan Agustus, IHSG Dibuka Lemas
"Hasil pemantauan di 10 wilayah yang menggunakan data P3KE menunjukkan bahwa program pengentasan kemiskinan ekstrem berjalan lebih baik," tambahnya.
Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencatat bahwa angka kemiskinan ekstrem di Indonesia telah menurun menjadi 1,12 persen pada Maret 2023 dari 1,74 persen pada September 2022.
Nunung menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan untuk pengentasan kemiskinan ekstrem akan tetap berlanjut di tahun politik mendatang, termasuk program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENa) yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para penerima manfaat.
"Kami juga akan melakukan evaluasi dan memastikan program ini berkelanjutan sehingga penerima manfaat tidak akan jatuh kembali ke dalam kemiskinan. Oleh karena itu, program ini harus didukung dengan pendampingan, penyediaan pasar, dan off taker," tambah Nunung.
Berita Terkait
-
Smartfren Hadirkan Paket 100 GB Hanya Rp 100 Ribu untuk Pelanggan
-
Data Berharga Pelanggan Terancam: Bagaimana Perusahaan Menghadapi dan Mengatasi Kebocoran Data
-
Sore Ini IHSG Ambyar, 342 Saham Kebakaran
-
Managed Detection and Response Memberi Perlindungan pada Keamanan Data yang Terapkan Cloud Computing
-
Sambut Bulan Agustus, IHSG Dibuka Lemas
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat