Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sosok yang masuk dalam bursa kontesasi pemilihan presiden dan wakil presiden 2024. Erick Thohir digadang-gadang menjadi bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari dua kontestan bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir menyebut pihak menyerahkan diri ke pihak koalisi manapun yang mengajukannya sebagai bakal Cawapres. Dirinya tak mau sesumbar bahwa akan mendampingi dua bakal capres tersebut.
"Oh, nanti gini aja. Kalau koalisinya terbentuk nanti masing-masing mengajukan nama nanti kita lihat gitu yah, mekanismenya itu ada. Kalau kita 'oh saya, saya' taunya gak diusulkan. Apalagi kayak tadi broken heart kalau Uda naksir taunya ditolak sama orang tua," ujar Erick saat ditemui di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Namun demikian, dirinya akan tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana pemimpin setelahnya harus melanjutkan program-program yang telah dijalankan.
"Yang kedua chemistry dengan tentu pasangannya. Yang ketiga tidak kalah pentingnya tim. Tim itu harus penting karena tadi Pak Presiden bilang target 10 ribu- 15 ribu itu kan target yang sangat, sangat dekat 2 ribu tiga puluhan. Artinya apa, kalau timnya nggak solid nanti akhirnya buat apa," ucap dia.
"Yang terakhir saya serius tidak mau menjadi kekuasaan yang justru tidak meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi kita sangat bagus, tapi tentu kesenjangan harus menjadi hal yang sangat penting. Kita tidak bisa seperti ini saja, arahnya sudah bagus tapi saya rasa itu yang terpenting buat saya. Jadi saya tidak mau jadi pemerintahan yang tidak dekat yah," tambah dia.
Erick juga menilai, ketiga bakal capres juga memiliki visi dan misi yang dengan keberlanjutan pembangunan Idnonesia. Hanya saja, dia menunggu komitmen bakal capres dalam keberlanjutan pembangunan.
Dirinya melihat, dalam menjadi pemimpin selanjutnya tidak perlu salah menyalahkan. Justru, jika kebijakan itu bagus, maka jangan diubah dan harus dilanjutkan.
"Seperti saya. Ketika saya menjabat menteri BUMN semua menteri-menteri BUMN saya apresiasi. Program yang bagus saya pertahankan, yang kurang bagus diperbaiki tanpa ada proses-proses nyalahin 'oh Menteri ini salah loh, Menteri ini salah'. Contoh kasus daripada Jiwasraya tahun berapa? 2006. Apakah saya nyalahin menteri-menteri sebelumnya? Tidak. Tapi saya memastikan ini harus selesai," pungkas dia.
Baca Juga: Serahkan Nasib Cawapres di Tangan Mardiono dan Megawati, Sandiaga Uno: Aku Ora Urus!
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya