Suara.com - Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan rencananya di balik merger tiga maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air. Perbandingan kesehatan keuangan ketiganya menjadi pertimbangan namun juga tidak lepas dari program efisiensi yang sebelumnya telah dilakukan oleh Kementerian BUMN terhadap empat Pelindo pada tahun 2021.
Mengutip beberapa sumber, kondisi keuangan Garuda Indonesia kini semakin membaik setelah diketahui menanggung utang hingga Rp142 triliun pada Juli 2022 lalu.
Per Maret 2022 diketahui pendapatan perseoran adalah USD 350,16 juta yang sebagian besar berasal dari penerbangan berjadwal, yakni mencapai USD 270,57 juta. Pendapatan lain diperoleh dari penerbangan tidak berjadwal sebesar USD 24,08 juta dan penerbangan lainnya yang mencapai USD 55,50 juta.
Maskapai Citilink juga masih terus berupaya memulihkan kinerja setelah dihantam pandemi Covid-19. Citilink memproyeksikan akan menambah armada hingga akhir 2023 mendatang.
Terakhir, Pelita Air yang baru saja menunjuk direktur keuangan baru pada 2022 lalu juga sedang memperbaiki kinerja keuangan mereka. Pemulihan kinerja setelah pandemi Covid-19 serta memperbaiki kualitas pelayanan penerbangan di Indonesia masih menjadi fokus dari Pelita Air.
Sejauh ini maskapai ini belum mempublikasikan laporan keuangan terbaru. Oleh karena itu, menurut Erick, merger tersebut bisa mengurangi beban biaya logistik serta memperkuat bisnis penerbangan dalam negeri.
"BUMN terus menekan biaya logistik. Setelah penggabungan empat perusahaan Pelindo menjadi satu, biaya logistik turun dari 23 persen menjadi 11 persen. Kami juga berusaha melakukan merger antara Pelita Air, Citilink, dan Garuda untuk mengurangi biaya," kata dia, dikutip pada Rabu (23/8/2023).
Erick mengungkapkan, saat ini Indonesia masih kekurangan armada pesawat. Jika membandingkan dengan Amerika Serikat, Indonesia masih kalah jauh perihal jumlah pesawat.
Amerika Serikat memiliki sekitar 7.200 pesawat yang melayani rute domestik dengan populasi sekitar 300 juta penduduk dan pendapatan per kapita sekitar USD 40.000.
Baca Juga: Soal Wacana Merger 3 BUMN Penerbangan, Bos Garuda Sambut Baik Erick Thohir
Sementara itu, di Indonesia terdapat sekitar 280 juta penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar USD 4.700. Menurut perhitungan, Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat dibandingkan dengan kebutuhan idealnya. "Artinya, Indonesia memerlukan sekitar 729 pesawat. Saat ini, Indonesia baru memiliki 550 pesawat. Jadi, masalah logistik kita belum sesuai," tambah Erick.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Terancam Pailit, Nasib Waskita Karya Tinggal Hitungan Jam
-
Istaka Karya Resmi Pailit, PPA: Jalan yang Terbaik
-
Rencana Erick Thohir di Balik Merger Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air
-
Bos Garuda Lega, Permintaan Pembatalan Perdamaian PKPU Ditolak Pengadilan
-
Soal Wacana Merger 3 BUMN Penerbangan, Bos Garuda Sambut Baik Erick Thohir
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang