Suara.com - Ekonom Faisal Rachman mengestimasi bahwa laju inflasi akan terus mengalami penurunan hingga mencapai sekitar 3 persen pada akhir tahun 2023.
Faisal menjelaskan, "Proyeksi ini didasarkan pada keyakinan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah akan efektif dalam mengurangi dampak El Niño terhadap kenaikan harga bahan makanan." Ungkapnya dalam pernyataan resmi di Jakarta pada hari Jumat.
Mengutip dari Antara, Faisal juga memprediksi bahwa neraca transaksi berjalan untuk tahun 2023 secara keseluruhan akan menunjukkan defisit yang terkendali sekitar 0,65 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Menurutnya, penggunaan instrumen seperti deposito valuta asing untuk Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) akan memberikan dukungan yang signifikan bagi cadangan devisa, yang pada gilirannya akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Ekonom dari Bank Mandiri juga menambahkan bahwa kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dari tingkat 5,75 persen akan menjadi lebih jelas di kuartal kedua tahun 2024.
Sejarah menunjukkan bahwa The Fed biasanya menjaga tingkat Federal Funds Rate (FFR) selama rata-rata 6–7 bulan setelah mencapai puncaknya selama periode inflasi tinggi. Karena itu, penurunan FFR diperkirakan akan terjadi pada kuartal kedua tahun 2024.
Sementara itu, BI memproyeksikan bahwa perekonomian Indonesia akan tetap kuat meskipun ketidakpastian global meningkat.
Proyeksi BI menyatakan bahwa tingkat inflasi secara umum dan inti diperkirakan akan mencapai masing-masing 2,9 persen dan 2,5 persen pada akhir tahun 2023. Sementara untuk tahun 2024, tingkat inflasi diharapkan akan berkisar antara 1,5-3,5 persen.
Dalam kuartal ketiga tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia diestimasi berada dalam kisaran 5,11-5,15 persen dalam perbandingan tahunan (year on year atau yoy), dan selama tahun 2023 secara keseluruhan diperkirakan berada dalam kisaran 4,5 sampai 5,3 persen. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi diperkirakan berkisar antara 4,7-5,5 persen.
Baca Juga: Gelar RDP, DPRD Kota Bogor Tampung Aspirasi Warga untuk Raperda Penanaman Modal
Selain itu, pertumbuhan pinjaman menunjukkan perbaikan, meningkat dari 7,76 persen yoy pada tanggal 23 Juni menjadi 8,54 persen yoy pada tanggal 23 Juli.
Ekspansi dana pihak ketiga juga mengalami peningkatan, naik dari 5,79 persen yoy pada tanggal 23 Juni menjadi 6,62 persen yoy pada tanggal 23 Juli. BI terus memperkirakan pertumbuhan pinjaman sekitar 9-11 persen pada tahun 2023 dan 10-12 persen pada tahun 2024.
Berita Terkait
-
Kembangkan Ekonomi Lokal Lewat Promosi Desa Wisata Kampung Adat Miduana di Cianjur
-
Petani di Wajo Diminta Manfaatkan Embung untuk Hadapi El Nino
-
Kementan Upayakan Pompanisasi untuk Selamatkan 250 Hektare Sawah di Sulsel
-
Menko Airlangga: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Diprediksi Meningkat pada 2023
-
Gelar RDP, DPRD Kota Bogor Tampung Aspirasi Warga untuk Raperda Penanaman Modal
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink