Suara.com - Kampung atas air Malahing binaan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), raih Juara 3 kategori Kampung Wisata Maju pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Penghargaan diserahkan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo.
Ketua RT 30 Malahing Nasir Lakada, mengatakan penghargaan ini merupakan buah perjuangan masyarakat dengan dukungan berbagai pihak di Kota Bontang, hingga Malahing berhasil menjadi salah satu destinasi desa wisata unggulan di Indonesia.
Prestasi ini pun tak lepas dari pembinaan Pupuk Kaltim melalui program Better Living in Malahing, sehingga kawasan tersebut mampu bertransformasi menjadi kampung wisata dengan daya tarik budaya dan potensi alam menarik di Kota Bontang.
Sejak program Better Living in Malahing, berbagai perubahan dilakukan Pupuk Kaltim bagi masyarakat dengan serangkaian program. Mulai perbaikan tata kelola lingkungan dan pengembangan potensi kawasan, peningkatan kapasitas dan keterampilan masyarakat hingga peluang ekonomi dari berbagai sektor usaha penunjang wisata.
"Kami ucapkan terima kasih atas pembinaan dan pendampingan Pupuk Kaltim selama ini, sehingga Malahing mampu mencapai prestasi pada ADWI 2023. Termasuk juga Pemkot Bontang, yang terus mendorong kami untuk berbenah dengan berbagai dukungan yang diberikan," ungkap Nasir, Rabu (30/8/2023).
VP TJSL Pupuk Kaltim Sugeng Suedi, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Malahing menjadi salah satu desa wisata unggulan di Indonesia pada ADWI 2023. Terlebih dari 7.000 lebih desa yang masuk nominasi, Malahing mampu meraih posisi ketiga pada ketagori desa wisata maju dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.
Menurut Sugeng, prestasi ini menjadi langkah baru bagi Malahing untuk terus memajukan sekaligus meningkatkan potensi yang dimiliki, utamanya pengembangan sektor pariwisata yang dijalankan agar makin berdampak terhadap kemandirian masyarakat.
"Selamat kepada Kampung Malahing yang berhasil meraih prestasi sebagai juara 3 desa wisata maju pada ADWI tahun ini. Perjuangan sejak masuk nominasi 75 besar pada 2022 lalu akhirnya membuahkan prestasi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia," ucap Sugeng.
Dijelaskan Sugeng, pendampingan program Better Living in Malahing sengaja digagas Pupuk Kaltim untuk memberikan nilai tambah, dengan menciptakan wajah baru bagi kampung atas air tersebut. Dimana sejak 2001, Pupuk Kaltim telah memberikan berbagai bantuan yang bersifat charity untuk menangani berbagai persoalan yang ada.
Baca Juga: Pupuk Kaltim Perluas Manfaat Konservasi Mangrove Melalui Implementasi Kurikulum Merdeka
“Berbagai bekal keterampilan juga diberikan, baik bagi nelayan dalam meningkatkan produktivitas melaut dan sektor budidaya kelautan, hingga keterampilan ibu rumah tangga untuk menciptakan berbagai peluang ekonomi,” tutur Sugeng.
Saat ini masyarakat Malahing jauh lebih berdaya dengan beragam keterampilan dan sektor usaha. Diantaranya inovasi olahan rumput laut menjadi berbagai produk bernilai ekonomi, seperti sabun, sirup, makanan ringan, budidaya teripang dan rumput laut, kemampuan membatik dengan produk usaha Batik Malahing, hingga homestay sebagai penunjang pariwisata di kawasan tersebut.
Pengembangan kapasitas usaha pun dilakukan yaitu kemampuan manajemen dan promosi untuk menyasar pangsa pasar yang jauh lebih luas. Kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan kualitas lingkungan juga sepenuhnya disadari masyarat, dibuktikan makin hijaunya kawasan Malahing beberapa tahun terakhir.
Meski telah exit program pada 2022, namun pembinaan tetap diberikan untuk peningkatan kapasitas sumberdaya manusia pengelola, agar kemandirian masyarakat yang telah disiapkan selama pengembangan Better Living in Malahing makin berjalan optimal.
Salah satunya, peningkatan kapasitas pengelola pariwisata seiring masuknya Malahing nominasi 100 besar ADWI 2022, agar berbagai peningkatan pengelolaan kawasan tersebut makin maksimal melalui peran masyarakat bersama Pemerintah dan Pupuk Kaltim.
Kolaborasi pengembangan Malahing dinilai perlu dilakukan, mengingat pembinaan yang dilakukan Pupuk Kaltim selama ini mengacu pada konsep pentahelix sebagai unsur pembangunan potensi wisata.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Neo Pinjam: Bunga, Biaya Admin, Syarat, Tenor, Kelebihan dan Kekurangan
-
Sertifikat Tanah Ganda Paling Banyak Keluaran 1961 Hingga 1997, Apa Solusinya?
-
Optimalkan Nilai Tambah dan Manfaat, MIND ID Perkuat Tata Kelola Produksi serta Penjualan
-
Kasus Sertifikat Tanah Ganda Merajalela, Menteri Nusron Ungkap Penyebabnya
-
3 Altcoin Diprediksi Bakal Meroket Pasca Penguatan Harga Bitcoin US$ 105.000
-
MEDC Mau Ekspor Listrik ke Singapura
-
BRI Peduli Salurkan 637 Ambulans Lewat Program TJSL
-
Tidak Semua Honorer, Hanya Tiga Kriteria Ini Berhak Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal