Suara.com - Sebagai sosok ekonom senior sekaligus pengajar di Universitas Indonesia, Faisal Basri dikenal cukup kritis terdapat berbagai kebijakan pemerintah. Baru-baru ini, Faisal Basri banyak disorot karena 3 kritik yang dianggap cukup pedas ke pemerintah.
3 kritik Faisal Basri ke Pemerintah
Selama bulan Agustus ini, setidaknya ada tiga kritik pedas Faisal Basri pada pemerintah yang berkaitan dengan proyek IKN, program hilirisasi, hingga deindustrialisasi, berikut penjelasan lengkapnya.
Kritik Proyek IKN
Faisal Basri mengkritik pemerintah yang tidak memiliki rencana matang terkait proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Ia menyoroti soal ketidakjelasan skema pembiayaan proyek tersebut. Awalnya, pemerintah tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun kemudian, pemerintah mengumumkan skema pembiayaan pembangunan IKN Nusantara hingga 2024 akan lebih banyak dibebankan pada APBN, yakni 53,3 persen. Sisanya, dana didapat dari Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), swasta, dan BUMN.
Faisal Basri menilai hal ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak konsisten dan tidak transparan dalam mengelola proyek strategis nasional. Ia juga mengingatkan bahwa proyek IKN harus melibatkan partisipasi publik yang memadai, termasuk melalui referendum.
Ia menyarankan agar pemerintah menunda proyek IKN dan lebih fokus pada pemulihan ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Masyarakat Rimba Belantara Minta Publik Berhenti Hujat Panglima Jilah
Kritik tentang program hilirisasi
Faisal Basri juga mengkritik program hilirisasi yang dilakukan pemerintah, khususnya terkait dengan industri nikel.
Ia menilai bahwa program hilirisasi nikel hanya menguntungkan China sebagai mitra utama Indonesia dalam hal investasi dan ekspor.
Menurut Faisal Basri, program hilirisasi nikel tidak memberikan manfaat bagi Indonesia karena tidak meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, tidak menciptakan lapangan kerja yang banyak, dan tidak memperhatikan dampak lingkungan.
Kritik tentang deindustrialisasi di sektor mineral non logam
Faisal Basri juga menuding Indonesia mengalami deindustrialisasi di sektor mineral non logam.
Berita Terkait
-
Prabowo Janji Lanjutkan Program Era Jokowi, Ada IKN Hingga Sepuluh PSN
-
Dorong Hilirisasi hingga Pakai Baju Adat Saat Pidato, Zulhas Sebut Jokowi PAN Banget
-
Jalanan IKN Diproyeksi Mampu Isi Daya Kendaraan Listrik Secara Otomatis
-
Waskita Karya Garap Proyek Pembangunan IKN Senilai Total Rp 4,3 Triliun dan Fokus Selesaikan Restrukturisasi Hutang
-
Masyarakat Rimba Belantara Minta Publik Berhenti Hujat Panglima Jilah
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah