Suara.com - Kendala infrastruktur dan akses terbatas jadi dua faktor kunci penyebab rendahnya akses listrik di beberapa wilayah di Indonesia.
Hal inilah yang terjadi di Serut, sebuah desa yang berada di wilayah Gunungkidul, DI Yogyakarta. Dengan sulitnya akses, ditambah keterbatasan listrik yang didapatkan melalui PLN membuat warga setempat seringkali kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka.
Bukan hanya perkara penerangan atau fasilitas lain yang bisa didapatkan dengan energi listrik. Untuk mendapatkan akses air bersih saja mereka kesulitan.
Penduduk sering mengalami kesulitan mendapatkan air bersih selama musim kemarau. Mayoritas dari mereka tinggal di daerah perbukitan, yang memaksa mereka turun ke lembah untuk mencari air.
Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat membentuk Kelompok Keswadayaan Masyarakat (KKM) Tirta Abadi Jaya. Mereka mengelola beberapa sumber air bersih dengan membuat sumur bor dan mengalirkannya ke rumah-rumah warga.
Sejatinya, akses listrik memang sudah ditawarkan oleh PLN guna memudahkan warga desa untuk mendapatkan akses air bersih. Sayangnya, biaya yang mencapai jutaan rupiah tiap bulan memberatkan mereka.
Biaya listrik untuk mengoperasikan pompa air menjadi mahal dan tidak stabil, terutama saat terjadi pemadaman listrik akibat cuaca buruk seperti hujan dan angin kencang. Kondisi ini mengakibatkan pompa air tidak dapat berfungsi saat listrik padam, yang berdampak pada ketersediaan air bagi masyarakat. Selain itu, fluktuasi daya listrik juga dapat merusak pompa air, sehingga biaya listrik tinggi diperlukan karena pompa harus tetap aktif.
"Akses listrik memang ada. Namun, karena faktor geografis, sewaktu-waktu kerapkali mati listrik ," ucap Umi, periset yang mencetuskan ide energi bersih di lokasi terkait saat berbincang dengan redaksi Suara.com pada Sabtu (26/8/2023) lalu.
Hal inilah yang kemudian menjadi alasan Umi Salamah termotivasi untuk membantu menyediakan sumber listrik di daerah terpencil itu.
Baca Juga: Kampus di Sumsel Ini Kenalkan Energi Bersih Bersumber Dari Tenaga Surya
Bersama tim dan warga setempat, Umi yang merupakan dosen dari UAD Yogyakarta itu menawarkan solusi energi bersih berupa panel surya guna mendukung kemudahan akses air bersih untuk warga desa.
Energi surya memang memiliki banyak keunggulan, termasuk ketersediaan sinar matahari yang melimpah, keterandalan tanpa perlu infrastruktur rumit, bersifat bersih dan berkelanjutan, serta berpotensi mendukung perkembangan ekonomi lokal.
Namun, ide itu tidak semudah angan-angan. Ada tantangan serius terkait proyek yang ia harapkan membantu warga itu.
"Sejatinya, kami sudah menyasar desa ini sejak tahun 2016 silam. Saat itu kami usahakan mandiri energi berupa PLTS skala kecil hanya untuk masjid," ungkap sosok perempuan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards Tingkat Provinsi 2022 itu.
Dusun Rejosari jadi titik awal perjalanan Umi bersama tim dan warga desa untuk mengembangkan sebuah desa mandiri energi yang berdaya.
"Masyarakat sendiri sudah berusaha secara mandiri untuk mencari pendanaan dari berbagai pihak untuk mendukung program sumur bor di wilayah ini," kata Umi.
Tag
Berita Terkait
-
Sudah Salurkan 1.338 Tangki Air Bersih ke Warga, Bupati Gunungkidul Klaim Rasio Ketercukupan Air Capai 89 Persen
-
Wujudkan Transformasi Ekonomi Hijau, Ganjar: Kampus Perlu Masukan Kurikulum Pembangunan Berkelanjutan
-
Kemarau Panjang Diprediksi Terjadi Hingga Tahun Depan, 25 Kapanewon di DIY Alami Kekeringan
-
Perluas Pemanfaatan EBT, PTPN Group Raih Penghargaan Asean Energy Awards 2023
-
Kampus di Sumsel Ini Kenalkan Energi Bersih Bersumber Dari Tenaga Surya
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah