Suara.com - Polemik mengenai Hak Guna Bangunan (HGB) Hotel Sultan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan terus bergulir. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menegaskan staus HGB atas nama PT Indobuildco resmi berakhir. Namun sebenarnya Hotel Sultan milik siapa? Perusahaan tersebut ternyata merupakan milik konglomerat Pontjo Sutowo yang merupakan anak dari tokoh yang pernah mengembangkan PT Pertamina, Ibnu Sutowo.
Menurut Mahfud berakhirnya status HGB yang dipegang PT Indobuildco membuat perusahaan tersebut harus mengembalikan aset berupa lahan seluas 13,6 hektare kepada negara. Hotel tersebut juga harus segera dikosongkan.
Adapun sengketa kepemilikan berawal karena tanah pendirian hotel tersebut adalah bagian dari kawasan blok 15 GBK yang tak lain adalah milik negara.
Tidak hanya itu, bangunan hotel juga pernah mendapatkan berbagai penolakan dari masyarakat Betawi karena dianggap berada di tanah milik warga Betawi asli.
Sebelum dinamakan Hotel Sultan, kawasan elite yang berada di Jalan Gatot Subroto ini masih memegang kontrak kerja dengan Hilton International. Pada 2002 lalu, aset milik pengusaha ternama tersebut juga sempat tersandung kasus penyalahgunaan perpanjangan Hak Guna Bangunan (HGB) atau tidak memiliki izin dari pengelola GBK.
Selain itu, adanya kasus dugaan korupsi pengelolaan GBK Senayan juga turut mewarnai perjalanan Hotel Sultan pada 2005 silam. Diketahui, kontroversi pihak PT Indobuildco juga tidak membayarkan royalti selama 16 tahun lamanya kepada negara.
Profil Pontjo Sutowo
Pontjo Sutowo menjadi sosok pengusaha yang tidak kalah kontroversial. Dia mewarisi kekayaan dari sang ayah, Ibnu Sutowo yang juga menjadi tokoh berpengaruh pada masa Orde Baru. Keluarga Ibnu Sutowo terkenal sangat dekat dengan Keluarga Cendana. Kini, Hotel Sultan secara resmi telah diambil alih kepemilikannya oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Awalnya, bisnis perhotelan merupakan usaha turun temurun yang pertama kali dibangun oleh Ibnu Sutowo. Dalam pengembangannya, Ibnu mendirikan beberapa hotel mewah yang dikelola oleh anak-anaknya yakni Bali Hilton, Lagoon Tower Hilton, dan Hotel Hilton yang kini dikenal sebagai Hotel Sultan dan dikelola oleh Pontjo Sutowo.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi Catatkan Pertumbuhan Produksi Migas dan Laba Bersih di 2022
Namun ternyata, pembangunan hotel yang berbasis usaha keluarga tersebut menggunakan dana milik BUMN. Pasalnya, Hotel Sultan dibangun dengan tujuan awal untuk menjamu para tamu konferensi pariwisata se-Asia Pasifik 1971 silam yang rencananya dihadiri oleh 3.000 orang.
Gubernur DKI Jakarta saat itu Ali Sadikin mengajukan surat kepada Pertamina untuk membangun hotel guna menjamu para tamu. Direktur Utama Pertamina dijabat oleh Ibnu Sutowo.
Ali mengajukan pembangunan hotel kepada Pertamina karena perusahaan negara tersebut sedang berada di masa kejayaan. Terlebih pihak swasta tidak diperkenankan untuk membangun hotel di lahan milik negara.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Pertamina Beberkan Temuan Baru Kasus Sumur Warga Gunung Sindur Tercemar BBM
-
Jangan Lupa! Harga BBM Pertamax Sudah Naik, Jadi Segini
-
Tangki SPBU Tempurejo Kediri Dikosongkan, Pertamina Teliti Kandungan Air di Rumah Warga
-
Harga BBM Pertamina Non Subsidi Naik Lagi, Salah Satunya Pertamax
-
Pertamina Hulu Energi Catatkan Pertumbuhan Produksi Migas dan Laba Bersih di 2022
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah