Suara.com - Sejumlah pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang satu persatu mulai rontok diserang aplikasi Tiktok. Kondisi ini membuat para pengusaha kecil menjerit dan meminta tolong kepada pemerintah.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengungkapkan pedagang pasar tekstil mengalami pergeseran omzet dan tergerus cukup fantastis.
"Tergerusnya 50 hingga 60% , khususnya yang tekstil tanah abang ,di pasar-pasar lain tekstil yang juga sama," kata Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Menurut dia kondisi keterpurukan para pedagang disebabkan karena pemerintah belum banyak memberikan perlindungan terhadap pedagang dan UMKM. "Pedagang pasar tradisional tidak terlindungi karena tidak mendapatkan pendampingan dalam memproses modernisasi ini mereka kalah bersaing dengan pelaku- pelaku Tiktok Shop," katanya.
Disisi lain kata dia para penjual yang berjualan di Tiktok juga tidak terlindungi karena mereka menjual barang yang barangnya tanpa disortir oleh pemerintah. Selain itu, barang dari Tiongkok harganya lebih murah, tidak mampu bersaing dengan produk lokal.
"Akses menuju Indonesia juga sangat dipermudah sehingga tidak ada perlindungan sama sekali," paparnya.
Dari sisi yang berbeda lebih lanjut dia pedagang tidak bisa menjual barang dagangannya dengan baik karena memang mereka bukan penjual di media online. "Mereka Gaptek dan gak melek tidak mendapatkan pendampingan.," katanya.
Untuk itu dirinya mengusulkan kepada Pemerintah agar melakukan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar bisa berjualan di media sosial.
"Pemerintah bisa bekerja sama dengan Tiktok , algoritma tiktok di arahkan untuk bisa memprioritaskan pelaku-pelaku UMKM kita yang menjual produk dalam negeri," katanya.
Baca Juga: Feni Rose Kritik Wacana Pemerintah Tutup TikTok Shop: Jangan Main Larang Aja, Pelajari Dulu Kali
Tak hanya itu, dia juga meminta pemerintah harus membatasi produk-produk dari luar negeri, dari Tiongkok dari negara manapun yang harganya jauh lebih murah dibanding harga lokal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Panel Surya Buatan Batam Diekspor ke AS, Raup 20,7 Juta Dolar
-
Purbaya Sebut Dana SAL Rp 200 Triliun Sukses Turunkan Suku Bunga, Ini Buktinya
-
Redakan Panik, Pertamina Distribusikan 20.000 Tabung LPG 3 kg di Aceh
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia