Suara.com - Kasus yang melibatkan sebuah platform pinjaman online AdaKami terus bergulir. Lantas sebenarnya siapa Bos AdaKami?
Berita mengenai nasabah yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena teror dari pihak penagih hutang ternyata tidak lekas menguap. Tidak sedikit pula yang kemudian penasaran dengan sosok siapa bos AdaKami, yang kemudian menyediakan layanan pinjaman dan sistem penagihan demikian.
AdaKami sendiri merupakan merk layanan yang digunakan oleh PT Pembiayaan Digital Indonesia. Namanya sebenarnya sudah cukup dikenal, tapi kemudian viral lantaran oknum debt collection AdaKami dinilai melakukan teror, hingga berujung pada salah satu nasabahnya yang memutuskan bunuh diri.
Siapa Bos AdaKami?
Didirikan oleh Bernardino Moningka Vega, kini ia menjabat sebagai Direktur Utama. Ia didampingi oleh Li Meng Michael sebagai Direktur Operasional, dan ada pula Isenta Hioe sebagai Komisaris Utama, Ho Tak Leung Simon dan Amelia Kurniawan yang menjabat sebagai Komisaris.
Bernardino merupakan orang yang cukup senior di dunia bisnis. Ia menjabat pula sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Hubungan Luar Negeri.
Lulusan Teknik Sipil University of Southern California pada tahun 1984 lalu, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Providence College Amerika Serikat dan mendapat gelar Master of Business Administration di tahun 1986.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua National Secretariat for Sub-Regional Cooperation dibawah Kemenko Perekonomian tahun 2005 hingga 2007 lalu, dna pernah juga menjadi direktur PT Korporindo Konsultasi selama 8 tahun sejak 2007 lalu. Perusahaan ini adalah perusahaan manajemen investasi.
Di tahun 2015 ia membangun PT Pembangkit Energi Mandiri, dan masih aktif sebagai salah satu orang paling berpengaruh di perusahaan tersebut.
Baca Juga: Siapa Pemilik AdaKami? Ini Profil Bos Pinjol yang Ikut Disorot Usai Nasabah Bunuh Diri
Pemegang Saham AdaKami
Saat ini, pemegang saham AdaKami adalah FinVolution Group, yang merupakan perusahaan kenamaan asal Tiongkok yang sudah berdiri sejak tahun 2007 lalu. Perusahaan ini juga sudah melantai di bursa Amerika Serikat, dengan kode saham FINV.
Mengacu pada laporan keuangannya, mereka memegang porsi sampai 80% kepemilikan PT Pembiayaan Digital Indonesia. Sisa dari saham yang ada dimiliki oleh PT Paraduta Satya Wahana, yang merupakan perusahaan lokal.
Meski demikian perusahaan ini terafiliasi dengan grup Northstar, yang merupakan perusahaan investasi terkemuka di kawasan Asia Tenggara milik Patrick Waluyo.
Itu tadi sekilas profil singkat mengenai siapa bos AdaKami yang belakangan viral karena kasus penagihan yang dilakukannya. Semoga artikel ini menjadi artikel yang berguna, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya!
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru