Suara.com - Para pedagang Tanah Abang mengaku sangat senang dengan adanya kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang TikTok berjualan. Pasalnya, menurut pedagang Tanah Abang kehadiran TikTok Shop itu membuat pasar drop.
Salah satu pedagang yang mengalami itu, Hidayat pedagang busana muslim di Blok B Pasar Tanah Abang. Bahkan, pendapatannya bisa jatuh 80-90%, karena konsumennya lebih memilih beli secara online ketimbang ke Pasar Tanah Abang.
"Kehadiran TikTok itu buat pasar drop. Dropnya fatal, bisa 80-90% pendapatan jatuh. Jauh banget pokoknya," ujar Hidayat saat dihubungi, Selasa (26/9/2023).
Menurutnya, sebelum kehadiran TikTok Shop, sesepinya Pasar Tanah Abang tetap ada pengunjung yang membeli. Namun kekinian, dirinya jarang sekali melihat adanya pengunjung ke Tanah Abang.
Apalagi, tutur Hidayat, dalam momen pemilihan umum (pemilu) ini seharusnya pegadang Pasar Tanah Abang banjir pesanan, tetapi nyatanya belum ada calon di Pemilu yang memesan produknya sebagai ajang kampanye.
"Tahun ini, kita jujur aja nih ini kan mau Pilpres biasanya kan rame. Biasanya mau nyalon beli, tapu sekarang nggak. Dulu orang kalau mau beli sepotong aja kudu ke pasar, terkadang dia jalan niatnya beli sejadah beli yang lain. Sekarang nggak ada yang ke pasar, orang beli sepotong pun larinya ke online," imbuh dia.
Dalam hal ini, Hidayat mendukung langkah pemerintah yang melarang TikTok Shop berjualan. Hal ini demi keberlangsungan usaha para Pedagang pasar.
Menurut dia, jika kondisi TikTok Shop yang berjualan terus berlangsung, maka efeknya pedagang Tanah Abang akan hengkang dan kondisi Tanah Abang akan kosong dari pedagang.
"Saya dukung, bahasa kasarnya, biar di pasar normal lagi, rame lagi. Itu (Pasar Tanah Abang) kan aset negara, pendapatan pemerintah dari tanah abang nggak ada. Drop, orang kabur satu-satu, udah pada kosong. Saya juga mulai drop, cuma saya pasrah, rezeki tetap yang maha kuasa yang ngatur, saya dukung kalau mau dilarang jualan silahkan, saya dukung, cuma kalau nggak ya apa boleh buat," tegas dia.
Baca Juga: TikTok Tak Terima Usai Dilarang Jualan oleh Pemerintah, Klaim Bantu UMKM RI
Larang TikTok jualan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya benar-benar melarang social commerce berjualan, seperti yang dilakukan TikTok Shop.
Hal tersebut dikatakan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai mengikuti rapat terbatas uang digelar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Senin (25/9/2023).
Zulhas sapaan akrabnya mengatakan larangan itu akan tertuang dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
"Social commerce itu hanya boleh memfasilitasi promosi barang atau jasa, tidak boleh transaksi langsung, bayar langsung tidak boleh lagi," tegas Zulhas.
"Dia hanya boleh untuk promosi seperti TV. TV kan iklan boleh. Tapi TV kan tidak bisa terima uang kan. Jadi dia semacam platform digital. Jadi tugasnya mempromosikan," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Sidak Bea Cukai, Purbaya Kaget Temukan Barang Impor Harga Rp 117 Ribu Tapi Dijual Rp 50 Juta
-
IHSG Sesi I Dibayangi Aksi Ambil Untung Big Cap, Cek Saham Paling Banyak Dibeli
-
Mekanisme Pencairan TPG Guru Sertifikasi ASN dan Non-ASN: Verifikasi info GTK
-
GoTo Jawab Isu Terkait RUPSLB, Escrow Fund dan Merger dengan Grab
-
BPJS Ketenagakerjaan Peroleh Anugerah 5 Stars Gold dalam GRC & Leadership Award 2025
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Historis Harga Bitcoin Naik 96 Persen Pasca Pembatalan Shutdown Pemerintah AS
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Makin Dekat dengan Rakyat, BRImo Digunakan 44,4 Juta User dengan Transaksi Rp25 Triliun per Hari
-
Investasi Rp6,4 Triliun di GOTO Diselidiki Kejagung, Intip Perkembangan Terbarunya