Suara.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan kondisi BUMN sebelum dilakukan transformasi secara menyeluruh oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Menurut dia, kekinian proses birokrasi di Kementerian BUMN telah lebih cepat, karena ada proses perampingan deputi.
"Ketika Pak Erick masuk ke Kementerian BUMN adalah melakukan reformasi birokrasi. Dulunya kita punya deputinya itu bisa sampai 9 atau berapa, itu tinggal 3 deputi kedeputian. Kemudian 2 wakil menteri," ujarnya ketika menghadiri acara Ngopi BUMN, di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Arya melanjutkan, sebelum ditangani oleh Menteri BUMN Erick Thohir, banyak perusahaan pelat merah yang alami masalah-malasah hukum. Bahkan, bilang dia, antar BUMN justru saling bersikutan.
"Yang lebih menyedihkan dulu antara BUMN itu saling gugat di kejaksaaan sampai ke pengadilan," imbuh dia.
Setelah Menteir Erick masuk, tutur Arya, tidak ada BUMN yang satu sama lain menjadi lawan. Justru kekinian para BUMN saling bersinergi membantu bisnis masing-masing.
"Bukan artinya masalah hukum baik-baik selesai, nggak. Karena problemnya perdata banyak, masalah aset, dan sebagainya bisa dibicarakan atau masalah utang dan sebagainya bisa diselesaikan di meja kita," kata dia.
Arya menambahkan, perubahan besar yang dilakukan oleh Menteri Erick yaitu mengurangi jumlah BUMN yang dulu berjumlah ratusan.
"Kita merestrukturisasi BUMN dari 140 sekian BUMN tinggal sekarang 40 BUMN, itu juga perubahan besar, baik itu namanya merger, holdingisasi," pungkas dia.
Baca Juga: Erick Thohir Bertemu Sandiaga, Ketika Prabowo-Gibran Daftar ke KPU
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden