Suara.com - Indonesia kaya akan kebudayaan, satu daerah memiliki karya unik yang berbeda dari daerah lainnya. Salah satunya kain khas, di mana Jawa memiliki kain batik, Sumatera dengan kain songketnya, sementara Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kain Sasambo yang tak kalah uniknya.
Kain Sasambo merupakan batik khas NTB dengan motif yang kental akan budaya adat Lombok-Sumbawa serta flora dan fauna, seperti rumah sasak, bambu, bunga dan bintang laut.
Tak seperti tenun dan kain daerah lain yang mempunyai sejarah panjang, umur kain batik Sasambo terbilang masih muda karena baru diperkenalkan ke publik satu dekade lalu tepatnya pada 17 April 2010.
Ya walaupun masih muda, kain batik Sasambo memiliki cerita dan filosofi mendalam yakni merupakan perlambang persatuan, kerukunan, dan kebersamaan dari tiga suku besar yang mendiami NTB, yakni suku Sasak di pulau Lombok, Samawa serta Mbojo di pulau Sumbawa.
Secara literasi, Sasambo merupakan akronim atau singkatan dari ketiga suku yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo. Sehingga, setiap suku ini memiliki persatuan dan melestarikan penggunaan Batik Sasambo sebagai batik khas NTB.
Selayaknya kain nusantara, batik Sasambo juga mempunyai motif khas dan keindahan unik, mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat,.
Batik Sasambo memiliki empat motif utama, yakni mada sahe (mata sapi), kakando (tunas bambu), dan uma lengge (rumah adat). Selain itu, motif gerabah, kakangkung, mutiara, dan lainnya.
Warna batik Sasambo didominasi warna—warna cerah seperti merah, kuning, biru, dan hijau, melambangkan filosofi dan makna mendalam.
Warna merah sebagai energi, semangat, dan keberanian dalam menempuh kehidupan. Warna kuning melambangkan kebahagiaan dan menarik perhatian, sedangkan warna biru adalah peruntungan yang baik, optimisme, cinta, dan kedamaian. Sementara warna hijau melambangkan kesuburan, daya tahan, keseimbangan, dan persahabatan.
Sebagai karya kebanggaan NTB, batik Sasambo masih diproses dengan menggunakan teknik tradisional. Keahlian tangan sang perajin dibutuhkan untuk membuat pola, motif, dan warna pada batik Sasambo.
Kain ini ditenun terlebih dulu, setelah itu baru melalui proses pewarnaan melalui potongan besi yang ujungnya telah dipanaskan. Ujung besi ini ditempel pada kain untuk melepas bahan lilin sebagai pemisah warna di batik sasambo.
Sebagai pecinta kain khas nusantara, tak lengkap rasanya jika kita belum memiliki batik Sasambo.
Bagi Anda yang penasaran ingin melihat, merasakan unik, dan keindahan kain batik ini, Pertamina akan membawa batik Sasambo ke Pertamina SMEXPO 2023, di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan.
Pameran kerajinan produk UMKM binaan Pertamina ini akan hadir dua hari lagi, sejak Selasa, 31 Oktober hingga Minggu, 5 November, dengan ribuan produk karya bangsa Indonesia.
Selain di Jakarta, Pertamina SMEXPO 2023 juga ada di tiga kota besar lainnya, yakni Balikpapan (26-28 Oktober 2023), Semarang (3-5 November 2023), dan Pekanbaru (15-19 November 2023).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025