Suara.com - Inna Pertiwi tidak pernah membayangkan usaha yang ia rintis dengan sederhana bisa menjadi pelita bagi segelintir orang yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Dibangun sejak 21 tahun silam, Inna merintis Rumah Jahit Kaina sebagai tempat ia menyalurkan hobi dan kreasi, khusus untuk kepuasan diri sendiri dan orang-orang terdekatnya.
Mesin jahit hadiah dari suami, Inna yang merasa belum memiliki ilmu mumpuni memilih untuk belajar secara otodidak, tanpa modal. Jikalau ada, mungkin modal bensin yang digunakan untuk diskusi bersama beberapa orang terkait teknik menjahit.
Perlahan tapi pasti, usaha yang kemudian dinamai Rumah Jahit Kaina itu mulai dikenal masyarakat. Semakin banyak orang yang datang untuk membuat pakaian atau sekedar permak. Tidak hanya tetangga sekitar rumahnya, pelanggan yang datang kadang berasal dari kota yang berbeda dari tempat Inna tinggal.
"Awalnya dari mulut ke mulut sampai sekarang dikenal sampai di luar Pulau Jawa,” kata Inna saat diwawancarai Redaksi Suara.com, beberapa saat lalu.
Kualitas yang ditawarkan Rumah Jahit Kaina terus menyebar dari mulut ke mulut. Inna yang awalnya hanya ingin menyalurkan hobinya lantas diminta untuk menularkan ilmunya kepada orang lain.
"Diminta buka pelatihan. awalnya, saya agak keberatan karena saya sendiri juga masih belajar," ujar Inna.
Bekal semangat membantu sesama, Inna kini tidak hanya menjadi penjahit yang berkarya melalui kain-kain tapi juga tangan-tangan mereka yang ia ajari berkarya dengan mesin jahit.
Memberdayakan Perempuan
Baca Juga: Dua Transfer Mengejutkan di Paruh Musim BRI Liga 1 2023/2024
Usahanya yang berkembang pesat membuat Inna tidak hanya membuka pelatihan. Tapi juga mempersilakan para peserta didiknya untuk meminjam mesin jahit darinya agar mereka bisa mengumpulkan pundi-pundi uang dari rumah.
“Asal digunakan untuk mencari rejeki yang halal, silahkan dipakai,” kata dia mengenang kembali masa-masa di mana dirinya mendukung orang-orang di sekitarnya.
Peserta didik Rumah Jahit Kaina yang berlokasi di Bromonilan, Kecamatan Kalasan, Sleman itu tidak hanya para puan yang tinggal di sekitarnya.
Para peserta didik itu berasal dari berbagai golongan, mulai dari buruh garmen hingga ibu rumah tangga yang ingin berdaya sembari mengasuh anaknya di rumah.
Inna senantiasa menanamkan nilai kemanusiaan dalam setiap pengajaran menjahit. Tidak hanya mengajarkan nilai ikhlas dan kemandirian kepada anak didik, melainkan juga pada dirinya sendiri.
"Saya selalu berusaha berniat membantu siapa saja, tanpa terkecuali," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Link Live Streaming Bali United vs Borneo FC di BRI Liga 1 Malam Ini, Segera Berlangsung
-
Link Live Streaming Dewa United vs PSM Makassar di BRI Liga 1, Segera Kick Off
-
Perkuat Lini Pertahanan, PSIS Semarang Umumkan Rekrut Bek Muda Papua Barnabas Sobor
-
Prediksi Dewa United vs PSM Makassar di BRI Liga 1: Susunan Pemain, Head to Head, Skor dan Live Streaming
-
Dua Transfer Mengejutkan di Paruh Musim BRI Liga 1 2023/2024
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
Terkini
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia
-
Langkah Keliru Danantara: Akuisisi Hotel di Mekkah Dinilai Berisiko dan Tabrak Mandat Investasi
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
-
Rupiah Bisa 'Bernafas Lega' Jelang Akhir Tahun
-
Pasca IPO, Superbank Tancap Gas! Laba Tembus Rp122 Miliar
-
Jelang Libur Nataru, Mayoritas Harga Pangan Nasional Kompak Melandai, Cabai dan Bawang Merah Turun
-
Sambut Nataru dan Tutup Buku 2025, BI Sesuaikan Jadwal Operasional Sistem Pembayaran
-
Tensi Panas! AS Adang Tanker Venezuela, Harga Minyak Mentah Global Langsung Melompat
-
Aturan Cuti Hamil 6 Bulan dan Ketentuan Gaji yang Wajib Dipenuhi Perusahaan