Suara.com - Sejak 2018 lalu, Indonesia sudah mendapatkan keuntungan besar setelah berhasil menguasai saham PT Freeport Indonesia sebesar 51 persen. Baru-baru ini, Presiden Jokowi bertemu dengan Chairman Freeport McMoRan, Richard Adkerson dan membahas penambahan 10 persen saham. Tahukah kalian saham Freeport milik siapa saja?
Dengan memiliki saham sebesar itu, artinya kepemilikan Freeport mayoritas sudah menjadi hak milik Indonesia dan hasilnya bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat. Jika 51 persen sudah menjadi milik Indonesia, lantas bagaimana dengan 49 persen lainnya? Mungkin masih ada pertanyaan saham Freeport milik siapa saja?
Perlu diketahui lebih dulu, perusahaan yang berlokasi di Timika, Papua, Freeport Indonesia merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia. Perusahaan ini berafiliasi dengan Freeport McMoran Cooper and Gold Inc, dengan kantor pusat di Amerika Serikat (AS).
Pemilik Freeport McMoran ialah James Robert Moffet atau dikenal juga dengan panggilan Jim Bob Moffet. Ia berposisi sebagai chairman dan co-founder Freeport McMoran. Setelah ia wafat, Richard Adkerson menggantikan posisinya sebagai CEO dan wakil ketua Freeport Mc Moran Copper and Gold inc.
Pemilik saham Freeport
Untuk menjawab saham freeport milik siapa, kita perlu kembali ke tahun 1967 terlebih dahulu untuk mengetahui proses kepemilikannya. Penting untuk diketahui bahwa sejak 1967, Freeport McMoran memiliki 90,64 persen saham. Sisanya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Kemudian, aksi mengakuisisi saham hingga lebih dari 50 persen dilaksanakan Presiden Jokowi dan jajaran pemerintahannya pada 2018, hingga berhasil mengambil 51 persen saham Freeport Indonesia. Hal ini menghabiskan dana sebesar USD3,85 miliar. Maka sisa saham sebesar 49 persen tetap menjadi milik Freeport McMoran Copper and Gold inc.
Penyelesaian divestasi saham PT Freeport kepada Pemerintah Indonesia melalui PT. Inalum diikuti dengan perubahan kontrak karya Freeport Indonesia menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Kepemilikan saham sebesar 51 persen tersebut kemudian juga dibagi dengan komposisi 41 persen untuk Inalum dan akan masuk ke APBN sedangkan 10 persen lainnya menjadi milik Pemda Papua yang dikelola oleh PT. Indonesia Papua Metal dan Mineral (IPPM).
Baca Juga: Bikin Jokowi Tersenyum, Bos Freeport Tambah Saham di Indonesia
Selain kepemilikan saham mayoritas jatuh ke tangan Indonesia, susunan direksi dan dewan komisaris baru Freeport Indonesia juga didominasi oleh warga Negara Indonesia. Berikut susunannya,
Susunan Direksi Freeport Indonesia
Presiden Direktur/Direktur Utama: Clayton Allen Wenas (Tony Wenas)
Wakil Presiden Direktur: Orias Petrus Moedak
Direktur: Jenpino Ngabdi
Direktur: Achmad Ardianto
Direktur: Robert Charles Schroeder
Direktur: Mark Jerome Johnson II.
Susunan Dewan Komisaris
Presiden Komisaris: Richard Carl Adkerson
Wakil Komisaris Utama: Amin Sunaryadi
Komisaris: Budi Gunadi Sadikin
Komisaris: Hinsa Siburian
Komisaris: Kathleen Lynee Quirk
Komisaris: Adrianto Machribie
Dalam sebuah pertemuan dengan Chairman Freeport McMoran, Richard Adkerson, di Washington DC, Senin, 13 November 2023, Presiden Jokowi mengumumkan berencana menambah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia sebanyak 10 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Rp 2.327.000 per Gram Hari Ini
-
IHSG Gaspol ke Level 8.300 di Awal Sesi Perdagangan Senin, Tapi Awas Tekanan Jual Mengintai