Suara.com - Anak usaha PT Barito Renewables Energy, Tbk (BREN), Star Energy Geothermal mendapatkan penghargaan PROPER Emas dan Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan PROPER emas diberikan kepada Star Energy Geothermal Darajat II, Limited.
Penghargaan PROPER Hijau diberikan kepada Star Energy Geothermal Salak, Ltd. dan Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas penghargaan PROPER Emas untuk anak usaha Barito Renewables yaitu Star Energy Geothermal Darajat II, Limited dan penghargaan PROPER Hijau untuk Star Energy Geothermal Salak, Ltd. dan Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Limited. Pencapaian ini merupakan bukti kesungguhan Barito Renewables dan Star Energy Geothermal Group dalam menjalankan operasi yang selamat sekaligus mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals, terutama dalam upaya-upaya mengatasi kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pemberdayaan perempuan di seluruh area operasi kami,” kata Merly, Corporate Secretary Barito Renewables dalam keterangannya, Jumat (22/12/2023).
Merly juga menambahkan, Barito Renewables bersama Star Energy Geothermal berkomitmen untuk senantiasa menjadi mitra para pemangku kepentingan demi masa depan berkelanjutan.
"Kami percaya, kegiatan operasi panas bumi, upaya-upaya pelestarian lingkungan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat berjalan secara selaras,” ucapnya.
PROPER Emas untuk Star Energy Darajat II, Limited diberikan atas capaian-capaian perusahaan dalam strategi efisiensi energi dan process improvement yang berkontribusi terhadap penambahan kapasitas sumur baru. Efisiensi energi yang berhasil dilakukan adalah sebesar 34.266 GJ oleh unit pembangkit Darajat ini.
Tidak hanya efisiensi energi, unit pembangkit Darajat ini juga mendapatkan penghargaan atas capaiannya dalam melalukan pengelolaan limbah dan penurunan emisi. (Perlu diketahui bahwa unit pembangkit geothermal merupakan unit pembangkit Listrik dengan emisi CO2 yang sangat sedikit atau hampir tidak ada).
PROPER Hijau untuk Star Energy Geothermal (Wayang Windu) Ltd diberikan atas capaian capaian perusahaan dalam efisiensi energi dengan inovasi metode penambahan oli pada peralatan Utama pembangkit yang berhasil menurunkan pemakaian energi sebesar 886 MWh. Selain itu, unit Wayang Windy juga mendapatkan apresiasi terhadap metode pengelolaan limbah dan pengurangan emisi.
Proper Hijau untuk Star Energy Geothermal Salak, Ltd diberikan atas capaian perusahaan dalam efisiensi energi yaitu dengan aplikasi dari Brine Outfield Injection yang berhasil menghemat energi sebesar 6.110 GJ.
Baca Juga: PGEO Jajaki Peluang Bisnis di Negara Pengembang Panas Bumi Terbesar Afrika
Selain itu unit pembangkit Salak ini juga mendapatkan apresiasi atas upaya menjaga agar tidak timbul emisi dengan menghilangkan konsentrasi H2S dan menjaga keselamatan kerja dan melindungi lingkungan dari gas beracun H2S.
Unit Salak ini juga berhasil dalam aspek efisiensi air dengan melakukan pemanfaatan air sisa pada pembuata air destil sehingga tidak ada lagi air laik pakai terbuang. Efisiensi air ini berhasil menghemat penggunaan air sebesar 422,4 m3.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen