Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Kamis diperkirakan akan tetap stabil menjelang pengumuman data inflasi Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat (AS).
Analis mata uang, Lukman Leong, menyatakan bahwa rupiah diprediksi akan dibuka dengan kondisi yang sejalan, sementara para investor cenderung bersikap menunggu dan melihat perkembangan, menanti hasil data inflasi AS yang akan diumumkan malam ini.
Lukman memproyeksikan rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di rentang Rp15.450 per dolar AS sampai dengan Rp15.550 per dolar AS.
Ia menuturkan inflasi AS secara bulanan (month on month/mom) diperkirakan akan naik 0,2 persen dan secara tahunan (year on year/yoy) naik dari 3,1 persen menjadi 3,2 persen.
"Data inflasi ini sangat diantisipasi investor menyusul data tenaga kerja yang kuat minggu lalu," ujarnya, dikutip dari Antara pada Kamis (11/1/2024).
Data inflasi tersebut akan menjadi perhatian utama dalam melihat arah kebijakan suku bunga acuan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) ke depan.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi dibuka menguat 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.553 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.570 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Rupiah Melemah pada Perdagangan Rabu Pagi, Ini Penyebabnya
-
Rupiah Loyo Lawan Dolar AS Pada Perdagangan Pagi Ini
-
Rupiah Alami Penurunan pada Kamis Pagi Imbas Tingkat Inflasi Rendah
-
Kinerja Rupiah Terapresiasi Pada 2023, Bagaimana Proyeksi Tahun 2024
-
Pupuk Kaltim Dukung Bank Indonesia Jaga Stabilitas Rupiah
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
Terkini
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?
-
Alasan Eks Menteri Sebut DJP 'Berburu Pajak di Kebun Binatang': Masalah Administrasi Serius
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri