Suara.com - Aksi sosial bertajuk "operasi makan gratis berbagi ceria dan merias warteg" adalah wujud kepedulian nyata Komunitas Warung Tegal (Kowarteg) Indonesia selaku simpatisan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD guna mendukung pelaku UMKM dan masyarakat setempat.
Dagangan Warteg Ratoe Bahari di Jalan Joe, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta ludes diborong loyalis Ganjar-Mahfud untuk dibagikan kepada masyarakat yang berlalu lalang.
Sekjen Kowarteg Indonesia, Seno Herlangga mengatakan pembagian makan gratis dan borong dagangan UMKM ini bukan kali pertama dilakukan relawan.
Kowarteg Indonesia juga melakukan restorasi secara gotong royong untuk mempercantik tampilan warteg agar lebih segar dan menarik minat masyarakat datang.
"Jadi kita bantu dengan mensubsidi memberikan makanan gratis yang dibeli oleh Kowarteg Indonesia dan diberikan kepada masyarakat," ucap Seno ditulis Selasa (16/1/2024).
"Dan mempercantik wartegnya agar konsumen labih banyak dateng karena dengan cantiknya warteg yang dilihat dari ini menarik perhatian warga untuk berbondong-bondong datang ke warteg," imbuh dia.
Momentum ini digalakkan untuk menguatkan tali silaturahmi dan solidaritas masyarakat akar rumput sehingga mendorong pemenangan Ganjar-Mahfud pada 14 Februari mendatang.
Oleh karena itu, sosialisasi mengenai pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga digalakkan supaya seluruh visi misi dan program unggulan Ganjar-Mahfud betul-betul diketahui dan diharapkan bisa menyentuh masyarakat akar rumput.
Diakui Seno, Ganjar Pranowo memiliki segudang pengalaman yang menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat ekonomi kecil selama dua periode menjadi Gubernur Jawa Tengah.
Baca Juga: Survei IPSOS: Live Shopping Masih Jadi Primodona di Indonesia
Ganjar mendorong pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan berbagai program seperti Hetero Space dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menawarkan bunga hanya tiga persen pertahun.
"Jadi, sangat membantu lah di masyarakat dan kami yang utama karena program-program kami sasarannya kita berdasar dari kegiatan Pak Ganjar Pranowo yang sudah ada di Jawa Tengah," tutup Seno.
Siti Baroyah (48) pemilik Warteg Ratoe Bahari mengapresiasi semangat gotong royong Kowarteg Indonesia yang peduli terhadap pelaku ekonomi kecil, yakni dengan memborong dagangan serta mempercantik tampilan warteg.
"Untuk Kowarteg Indonesia saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dalam merias warteg saya, mudah-mudahan dengan adanya ini warteg saya akan dikenal di masyarakat dan mendongkrak penjualan," kata Siti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?