Suara.com - Toko serba ada atau Toserba Tiara di Kota Sukabumi, Jawa Barat resmi ditutup permanen Senin (29/1/2024) kemarin. Profil pemilik Toserba Tiara pun menjadi sorotan karena kini usahanya gulung tikar. Tidak ada informasi resmi siapa pemilik toserba tersebut.
Namun, dari situs Linkedin, nama Sentot Supriyadi terkoneksi sebagai owner. Belum terdapat informasi lebih lanjut mengenai siapa Sentot Supriyadi.
Setelah kabar penutupan Toserba Tiara, bangunan yang terletak di pusat kota Sukabumi itu tampak sepi. Tidak terlihat barang – barang yang dijual. Di samping itu, gerbang utama toko juga ditutup. Aktivitas lalu – lalang karyawan sudah tak terlihat lagi.
Penutupan Toserba Tiara Sukabumi merupakan imbas dari pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu. Toko mulai kehilangan pelanggan hingga kini mereka tidak mampu menutup biaya operasional. Omzet pun semakin menurun hingga manajemen mengambil keputusan untuk menutup toko.
Human Resource Development (HRD) Toserba Tiara Rini Herniati membenarkan kabar penutupan itu. "Iya kita sudah tutup, cuma kalau untuk aktivitas masih ada pekerjaan. Jadi untuk operasional toko itu sudah tutup per hari ini," kata dia kepada sukabumiupdate.com.
Kendati sudah tidak ada lagi pelanggan, Toserba Tiara masih memiliki pekerjaan rumah untuk diselesaikan. Pekerjaan itu tidak lagi terkait dengan jual beli kepada pelanggan.
Sebelumnya, Toserba Tiara menggelar clearance sale atau menjual semua persediaan barang dengan harga miring. Barang berdiskon dijual cepat pada 22 Januari 2024 atau lima hari sebelum penutupan. Dengan demikian, ketika toko ditutup secara permanen tidak ada lagi barang dagangan yang tersisa.
Sebelum benar – benar ditutup, kabar mengenai penghentian operasional Toserba Tiara sudah tersebar sejak 15 Januari 2024 lalu. Viral di media sosial bahwa akan ada pelelangan barang berdiskon hingga 70 persen sebelum toko ini benar – benar ditutup. Manajemen mengkonfirmasi bahwa informasi tersebut resmi berasal dari Toserba Tiara.
Hanya saja, pihak HRD mengakui bahwa omzet mereka sudah turun sejak tiga tahun terakhir sehingga keputusan penutupan mesti dilakukan. Namun, saat kabar itu tersebar dua pekan lalu, keputusan penutupan belum diambil.
Baca Juga: Anies Pastikan Bakal Merevisi Undang-undang Cipta Kerja
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
10 Jokes Anggota KPPS yang Viral: Klaim Bak Abdi Negara sampai Jadi Menantu Idaman
-
Danacita Ogah Disebut Pinjol usai Viral Kasus UKT Cicilan ITB
-
Cak Imin Pakai Jam Tangan Rp 200 Juta, Netizen Penasaran: Dapat Duit Dari Mana?
-
Ingat Norman Kamaru? Usai Dipecat dari Kepolisian Kini Pilih Nyaleg Jadi Anggota DPR RI
-
Anies Pastikan Bakal Merevisi Undang-undang Cipta Kerja
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Promo Lengkap HUT BRI ke-130, Ada Diskon KPR, Kopi, Restoran Hingga Tiket Pesawat!
-
Harga Minyak Dunia Turun, di Tengah Menguatnya Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Banjir Sumatera Luluh Lantahkan 70.000 Ha Sawah, Kapan Perbaikan Dimulai?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
AMTI Khawatir Konsumen Beralih ke Rokok Murah Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini, Intip Deretan Harganya
-
ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
-
Asosiasi Ini Soroti Peran Akuntan dalam Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi ESG
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678