Suara.com - Pemerintah terus mengupayakan impor beras dari sejumlah negara untuk mengisi cadangan beras pemerintah (CBP) di tengah sulitnya memenuhi kebutuhan dari dalam negeri akibat rendahnya produksi petani.
CBP digunakan pemerintah untuk mendistribusikan bantuan beras dan intervensi pasokan serta harga. Sebagaimana diketahui, akibat rendahnya produksi, harga beras masih tinggi.
Namun demikian, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi membantah kebijakan impor beras berdampak negatif pada petani lokal.
Sebaliknya, menurut dia, Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) naik signifikan, ditunjukkan pada NTPP Desember lalu yang lebih tinggi dibanding setahun sebelumnya.
"Kalau ada yang menyampaikan harga di tingkat petani jatuh, tidak benar. Harga di tingkat petani, NTPP itu harga terbaik itu, di tahun ini. Harga di petani tinggi, gabah di atas Rp 7.000, ada yang Rp 8.000," kata dia dalam keterangan resminya, dikutip Suara.com pada Kamis (1/2/2024).
Dampak kenaikan harga gabah di petani menyebabkan harga beras juga naik. Ketika harga gabah berkisar antara Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram, harga beras bisa mencapai Rp 14.000 hingga Rp 16.000 per kilogram. Angka ini melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 10.900 per kilogram.
Sehingga, bantuan pangan beras diberikan untuk membantu masyarakat golongan rendah agar tidak terpengaruh oleh kenaikan harga beras.
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar juga memberikan alternatif kepada masyarakat untuk memperoleh beras dengan harga lebih terjangkau.
"Presiden memerintahkan saya dan Dirut Bulog untuk melakukan bantuan pangan, tentunya untuk 22 juta KPM," ujar dia.
Ia juga membantah penyaluran bantuan pangan yang sedang dilakukan memiliki motif politik karena mendekati pemilihan umum (pemilu).
"Bantuan pangan beras yang sedang dilaksanakan bukan karena menjelang Pemilu. Program ini sudah berlangsung sejak tahun lalu dan akan terus dilanjutkan, karena saudara-saudara kita yang berjumlah 22 juta KPM, membutuhkan bantuan ini dengan sangat mendesak," kata dia.
Berita Terkait
-
Habib Rizieq: Jika Ada Kecurangan di Pilpres Segera Eksekusi, Jangan Bawa ke MK, Basi!
-
Penyebab Harga Beras Naik Belakangan Ini, BPS Ungkap Datanya
-
Rafael Struick, Sandy Walsh dan 5 Pemain Lain Bakal Nyoblos di Pilpres? Netizen: 02 Aja Bang
-
Aktor Fedi Nuril Tegaskan Tak Pilih 02, Pendukung AMIN Langsung Gercep Ajak Gabung
-
Fedi Nuril Terang-terangan Tak akan Pilih 02, Netizen: Karena yang 2 Cukup Istrimu di Film-film Aja ya Bang
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
-
HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah
-
New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil Curhat Proses Pembangunannya di Depan Prabowo!
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya