Kemudian, Tantri menambahkan, pihaknya menyambut baik program bjbPreneur yang diadakan oleh bank bjb.
“Program ini luar biasa ya, dan kami di Esa Unggul memang berharap seperti ini. Kalau bisa sebagian besar alumni kita 10% saja, menjadi entrepreneur,” ujarnya.
Acara selanjutnya diisi dengan presentasi dari Sonny Eko Hendarto. Ia memaparkan mengenai ekosistem kolaborasi bjbPreneur, mulai dengan perguruan tinggi kemudian komunitas UMKM dan juga ada binaan BUMN serta dengan bank bjb.
Sonny juga mengatakan bahwa anak muda sekarang banyak yang bercita-cita ingin menjadi entrepreneur.
“Dan nanti akan lahir para entrepreneur, para pelaku usaha, para UMKM yang hebat, dan tentu saja memiliki kapasitas dan kemampuan di bidangnya,” ujarnya.
Dalam mengikuti program bjbPreneur, Sonny juga menginformasikan bagaimana bjbPreneur memiliki banyak benefit yang didapatkan. Kemudian juga ada bootcamp, mentoring, dan juga dengan juri-juri yang luar biasa.
Tidak lupa juga, Sonny memaparkan fokus bjbPreneur yakni menciptakan womenpreneur, agripreneur dan digipreneur. Menurutnya, bjbPreneur 2024 merupakan salah satu program unggulan bank bjb di tahun ini.
Diharapkan program tersebut berkelanjutan. Sebabnya, ini merupakan program untuk memunculkan para UMKM baru, startup, atau wirausaha baru yang nantinya juga akan menjadi salah satu penyokong perekonomian di Indonesia.
Lahirkan Pebisnis Berkelanjutan
Baca Juga: 3 Doa Sebelum Memulai Bisnis, Agar Tidak Rugi dan Dimudahkan
Dalam era modern ini, konsep bisnis berkelanjutan semakin menjadi sorotan di kalangan pelaku usaha. Sustainability business (bisnis berkelanjutan) merujuk pada praktik bisnis yang memperhatikan dampak sosial, lingkungan, dan ekonomi jangka panjang.
Namun, seringkali ada kebingungan tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan konsep ini dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam operasi bisnis sehari-hari. Efisiensi bisnis adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal guna mencapai tujuan bisnisnya.
Dalam konteks yang lebih luas, efisiensi bisnis juga mencakup upaya untuk mengurangi limbah, menghemat energi dan meningkatkan produktivitas dengan cara yang berkelanjutan. Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi bisnis adalah melalui digitalisasi.
Dengan menerapkan teknologi digital, perusahaan dapat mengoptimalisasi proses-proses internal, meningkatkan akurasi data, dan mengurangi waktu serta biaya produksi.
Sustainability business tidak hanya mencakup aspek ekonomi, tetapi juga memperhitungkan dampak lingkungan dari aktivitas bisnis. Dalam pandangan ini, bisnis berkelanjutan bukan lagi hanya tanggung jawab sosial perusahaan, melainkan sebuah strategi yang dapat meningkatkan daya saing dan merespons tuntutan global untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Oleh karena itu, pemahaman tentang bagaimana perusahaan dapat secara efektif menggabungkan digitalisasi dengan prinsip-prinsip keberlanjutan menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan bisnis yang berkelanjutan dan tangguh di masa depan.
Berita Terkait
-
Tingkatkan Kapasitas Pengusaha Lokal, Pameran Multi Sektor Terbesar di Indonesia Bakal Digelar
-
Raih Prestasi Gemilang dengan Mencatat Rekor Ekspor Ikan Rp 31 Miliar di Tahun 2023
-
Bali Property Academy for Investpreneur, Bangun Bisnis Vila di Bali dengan Konsep Keberlanjutan
-
Pinjami Uang Untuk Renovasi Rumah Sabda Ahessa, Ini 6 Sumber Kekayaan Wulan Guritno
-
Pantas Lebih Kaya dari SBY, Ini Gurita Bisnis AHY yang Jarang Terekspos
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Harga Emas UBS dan Galeri 24 Kompak Naik Signifikan Jadi Rp 2,4 Jutaan
-
Anggota DPR: Kasus Pertalite Campur Air di Jawa Timur Cuma Isu Medsos
-
Bank Indonesia : Tahun Depan Beli Dimsum di China Bisa Bayar Pakai QRIS
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?