Suara.com - Seperti halnya dunia nyata, di dunia maya juga berlaku etika digital. Ruang lingkup etika dunia maya, yakni meliputi kesadaran, tanggung jawab, integritas, dan kebijakan. Agar sukses belajar online, pengguna digital perlu kemampuan literasi dan etika digital.
Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan Salim Muhaimin mengungkap hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital pada Selasa (28/2/2024).
Salim mengatakan, pentingnya penerapan etika karena dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Dengan media digital, setiap warganet berpartisipasi dalam berbagai hubungan dengan banyak orang melintasi batas geografis dan budaya.
”Interaksi antar-budaya dapat menciptakan standar baru tentang etika. Maka, segala aktivitas digital – di ruang digital dan menggunakan media digital – memerlukan etika digital,” tutur Salim Muhaimin.
Dalam diskusi virtual bertajuk ”Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital” itu, Salim mengingatkan pentingnya kompetensi literasi terkait netiket atau etiket berinternet. Yakni, kemampuan mengakses informasi sesuai netiket, menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi, dan memahami netiket upaya membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital.
”Selain itu, juga kompetensi memproduksi dan mendistribusikan informasi, memverifikasi pesan sesuai dengan standar netiket, berpartisipasi membangun relasi sosial, berkolaborasi data dan informasi dengan aman dan nyaman di platform digital,” imbuh Salim Muhaimin.
Dalam diskusi untuk tenaga pendidik Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu, Salim berpesan agar para pendidik mampu menjadi teladan bagi siswa dan menghindari konten yang bersifat negatif. ”Misalnya, perjudian, pornografi, penghinaan, dan pencemaran nama baik,” pungkas Salim Muhaimin.
Dari perspektif keamanan digital, dosen Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Dyah Perwita menambahkan, seorang tenaga pendidik idealnya harus mengerti proteksi data digital. Yakni, perlindungan data pribadi, keamanan daring, dan privasi individu.
”Contoh data pribadi, misalnya nomor ponsel, nomor rekening, tanggal lahir, dan alamat. Sedangkan keamanan daring meliputi bidang pendidikan, yakni keamanan menyimpan data, foto maupun perlindungan privasi online. Penting untuk membuat proteksi data dengan password,” imbuh Dyah Perwita.
Baca Juga: Komplotan Pembobol ATM Curi Uang Rp457 Juta, Motivasinya Judi Online
Sementara, trainer adopsi digital Imam Wicaksono berpesan, tenaga pendidik perlu memiliki kompetensi cakap literasi digital. ”Selain meningkatkan kualitas sumber daya, kompetensi literasi digital juga menumbuhkan rasa keingintahuan akan ilmu pengetahuan, dan membetuk pribadi yang kreatif, inovatif, dan senantiasa berpikir kritis,” jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam