Suara.com - PT PP Presisi Tbk (PPRE) mencatatkan laba bersih pada tahun 2023 sebesar Rp 172 miliar. Bisnis jasa pertambangan dan konstruksi sipil masih jadi kontributor utama kinerja PPRE.
Direktur Utama PP Presisi, I Gede Upeksa Negara mengatakan, raihan laba tersebut ditopang oleh penjualan Perseroan sebesar Rp 3,4 triliun.
"Pencapaian tersebut sebagian besar berasal dari penyelesaian dan progress proyek-proyek pada jasa pertambangan sebesar 47% atau meningkat sebesar 13% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 34%, konstruksi sipil sebesar 45%, sisanya berasal dari proyek structure work sebesar 3%, rental heavy equipment sebesar 3% dan production plant sebesar 2%," ujar I Gede seperti dikutip dari keterbukaan informasi yang dikutip Kamis (7/3/2024).
Dia melanjutkan, perolehan pendapatan mayoritas berasal pada lini bisnis jasa pertambangan dan konstruksi sipil tersebut sejalan dengan strategi Perseroan untuk tetap fokus pada jasa pertambangan dan konstruksi sipil.
Dari sisi rasio keuangan terutama untuk rasio leverage mengalami perbaikan, seperti debt to equity ratio dari 1,41x (31 Des 2022) menjadi 1,19x (31 Des 2023), dan DER Interest Bearing dari 0,75x (31 Des 2022) menjadi 0,54x (31 Des 2023).
Dari data tersebut dapat terlihat bahwa Perseroan masih bisa menjaga leverage rasio tersebut tetap dalam batasan covenant yang dipersyaratkan perbankan.
"Perseroan masih dapat menjaga angka EBITDA positif di tengah tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut disebabkan oleh mundurnya beberapa proyek yang ditargetkan didapatkan pada quartal awal menjadi quartal akhir 2023, sehingga PPRE belum dapat mengenerate revenue secara maksimal di tahun 2023 ini," kata I Gede.
Kendati begitu,PPRE berhasil menurunkan beban pokok dengan penerapan program cost leadership yang dijalankan serta penerapan optimalisasi alat untuk memaksimalkan produksi sehingga gross profit margin meningkat di 17,45% tahun 2023.
Dari sisi perolehan kontrak baru PPRE mencatatkan kontrak baru sampai dengan Desember 2023 sebesar Rp 6,7 Triliun atau meningkat sebesar 28,72% secara tahunan.
Baca Juga: BNI Tebar Dividen Rp 10,45 Triliun ke Pemegang Saham
Perolehan kontrak baru tersebut juga mencatatkan adanya peningkatan perolehan kontrak baru pada sektor jasa pertambangan sebesar 11% dibandingkan dengan tahun 2022.
Perseroan juga menargetkan adanya pertumbuhan kontrak baru pada lini bisnis pertambangan pada tahun-tahun berikutnya sejalan dengan potensi yang masih sangat besar di Kawasan tambang Weda, Halmahera Tengah.
"Kami menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2024 meningkat antara 15%-20% dengan didominasi oleh sektor jasa pertambangan dengan melihat potensi pasar di sektor tambang yang masih sangat besar," pungkas I Gede.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Kasus Fraud Maybank, OJK: Ini Masalah Serius!
 - 
            
              Telkom Indonesia Bersinergi dengan Kampus Mendorong Transformasi Digital Berbasis AI
 - 
            
              BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Cair! Cek Status Penerima dan Solusi Jika Dana Belum Diterima
 - 
            
              Trump-Xi Jinping 'Damai', Mendadak AS Malah Blokir Chip Nvidia ke China
 - 
            
              Bos Bank Indonesia : Ruang Penurunan Suku Bunga Masih Terbuka
 - 
            
              Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.286.000 per Gram
 - 
            
              Rupiah Rontok Lawan Dolar Amerika, Tembus Rp 16.738
 - 
            
              IHSG Lanjutkan Reli Penguatan di Awal Sesi, Cek Saham yang Cuan
 - 
            
              Daftar 24 Perusahaan yang Bakal Garap Proyek Waste to Energy, Mayoritas dari China
 - 
            
              Emiten Tambang ARCI Berbalik Untung di Kuartal III-2025, Raup Laba Bersih USD 71 Juta