Suara.com - Sidang Isbat untuk menentukan awal bulan Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah kembali menjadi perbincangan hangat, kali ini terkait dengan anggaran yang dialokasikan.
Sebelumnya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengusulkan agar sidang isbat ditiadakan demi menghemat anggaran negara.
Menurutnya, saat ini keuangan negara sedang tidak baik-baik saja dan penentuan awal bulan bisa dilakukan dengan metode hisab hakiki yang sudah diakui keabsahannya.
Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Hisab Rukyat dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Ismail Fahmi menegaskan bahwa anggaran sidang isbat sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ia juga menepis kabar bahwa anggaran sidang isbat mencapai Rp9 miliar, dan menyebutnya sebagai fitnah.
"Bagi saya kalau untuk kepentingan umat berapa pun. Kami siap berikan yang penting itu untuk kepentingan umat," katanya di Kantor BRIN, Jakarta Pusat akhir pekan lalu.
Namun, dia menegaskan, penyelenggaraan sidang isbat tidak sampai menelan anggaran negara hingga Rp9 miliar. Namun, memakan anggaran sekitar ratusan juta Rupiah.
"Kita ini baru berapa ratus juta kalau dihitung, apalagi ini untuk kepentingan kebersamaan. Lalu kita difitnah, kita pernah dibilang Rp9 miliar itu difitnah," katanya.
Lebih lanjut, Ismail mengatakan bahwa sidang isbat bukan hanya tentang penentuan awal bulan, tetapi juga sebagai forum silaturahmi dan edukasi bagi umat Islam.
Baca Juga: Arab Saudi dan Mesir Tetapkan 1 Ramadan pada Hari Ini, 11 Maret 2024
"Sidang isbat menjadi wadah bagi para ahli hisab dan astronomi untuk menyampaikan hasil rukyat dan hisabnya. Selain itu, sidang isbat juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang metode penentuan awal bulan Hijriah," kata Ismail.
Polemik anggaran sidang isbat ini tampaknya masih akan terus berlanjut. Di satu sisi, ada yang ingin sidang isbat ditiadakan demi menghemat anggaran.
Di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa sidang isbat tetap perlu diadakan sebagai forum silaturahmi dan edukasi bagi umat Islam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Gebrakan Menkeu Baru Salurkan Rp 200 T ke Bank Himbara, Apa Dampaknya?
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia