Suara.com - Kepadatan volume kendaraan roda empat terjadi di beberapa titik di Kota Bandung. Terjadi antrean mengular, membuat laju mobil diperkirakan hanya bisa berjalan dengan kecepatan maksimal 10-15 km per jam.
Dikutip dari kantor berita Antara, kepadatan kendaraan terjadi sejak pagi hingga siang, Sabtu (13/4/2024) di beberapa titik sepanjang jalur Bandung-Subang.
Antara lain simpang Gegerkalong dan Terminal Ledeng Kota Bandung.
Jalur wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat terpantau padat, bahkan ekor antrean kendaraan sampai ke Kota Bandung.
Antrean panjang juga terjadi di depan pintu masuk area wisata The Great Asia Afrika dan Farmhouse di Bandung Barat yang mengular sampai di sekitar The Gaia Hotel Kota Bandung, simpang Beatrix, serta di simpang Jalan Grand Hotel dengan ekor antrean di Pasar Panorama Lembang.
Kemacetan di jalur ini disebabkan jalan yang tidak begitu lebar, gerbang tempat wisata, gerbang tempat makan atau istirahat, gerbang masuk dan keluar Stasiun Pengisian Bahan Bakar atau SPBU, ditambah banyaknya jalan persimpangan ke pemukiman warga.
Petugas kepolisian, Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat dan stakeholder terkait mengatur lalu-lintas di titik-titik kemacetan dengan melakukan kanalisasi atau pemisahan arus.
Kemudian memberlakukan sistem buka tutup atau one way sepenggal di beberapa titik, seperti antara Simpang Beatrix sampai Simpang Grand Hotel.
Ipda Andriansyah, Kanit Keamanan dan Keselamatan Sat Lantas Polres Cimahi menerangkan bahwa untuk mengurai kemacetan pihaknya melakukan sistem buka tutup atau one way sepenggal dalam jangka waktu tertentu.
“Sejauh ini paling lama sekitar 10 menit," jelas Ipda Andriansyah.
Jika dibandingkan hari biasa, kepadatan sekitar 10-15 persen dipengaruhi aktivitas pariwisata dengan kedatangan para wisatawan. Juga aktivitas pemudik lokal baik yang ke Lembang, ke Cimahi atau Padalarang lewat Parongpong atau pun ke Bandung untuk bersilaturahmi.
Sebelumnya, pihak Kepolisian memprediksi puncak kunjungan wisatawan ke Lembang bakal terjadi pada akhir pekan, terutama di Sabtu ini, dan arus balik terjadi pada Minggu (14/4/2024).
"Prediksi kami, kunjungan di akhir pekan ini, karena Senin sudah mulai bekerja lagi," pungkas Ipda Andriansyah.
Berita Terkait
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Wajib Menang Selisih 3 Gol, Ini Rekor Pertemuan Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar U-22
-
Modal Bagus! Timnas Indonesia Punya Rekor Mengerikan Saat Jumpa Myanmar di SEA Games
-
Kejari Bandung Jerat Wakil Wali Kota Erwin Sebagai Tersangka Penyalahgunaan Kewenangan Tahun 2025
-
Stranger Things 5 Cetak Rekor Baru di Netflix, Raih 59,6 Juta View dalam 5 Hari
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!