Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk tak berdaya sepanjang perdagangan hari ini Selasa (16/4/2024). Pelaku pasar yang panik telah membuat indeks saham Indonesia jatuh 2 persen lebih.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengaku kondisi pasar saham yang terjadi saat ini disebabkan oleh tensi geopolitik global yang terjadi di kawasan Timur Tengah.
“Geopolitical tension yang saat ini juga terjadi, itu juga dapat berimpack,” kata Nyoman di Gedung BEI, Jakarta pada Selasa (16/4/2024).
Menurutnya, pergerakan indeks di pasar saham akan bergerak sesuai dengan kondisi yang ada saat ini. Sebab, perkembangan kondisi terkini juga turut mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi.
“Pasar akan bergerak sendiri sesuai dengan kondisi yang ada, teman-teman sekalian. Kan pasarnya bergerak dinamis. Saya tidak bisa menyatakan apakah ini mengpengaruhi.
Namun, hal yang umum yang terjadi adalah faktor geopolitical tension. Itu akan bergerak,” jelasnya.
Asal tahu saja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pagi ini Selasa (16/4/2024) dibuka ambruk 195 poin.
Ini merupakan pembukaan perdagangan perdana usai libur panjang Lebaran 2024.
IHSG terpantau ambles ke zona merah dengan pelemahan mencapai 2,68 persen atau turun 195 poin ke 7.091. IHSG sebelumnya ditutup pada level 7.285.
Pada perdagangan awal ini investor cukup ramai melakukan transaksi hingga mencapai 1.316 miliar saham dengan nilai mencapai 1.945 triliun dengan frekuensi sebanyak 99 ribu kali.
Baca Juga: Israel Ancam Serang Balik Iran, Jubir Militer: Akan Dilakukan pada Waktu yang Terpilih
Sebanyak 313 saham terpantau merah dan 83 saham bergerak hijau, sementara sisanya 186 saham tidak mengalami perubahan harga sama sekali.
IHSG ambruk di tengah banyaknya sentimen negatif dari global, mulai dari memanasnya situasi di Timur Tengah, hingga inflasi Amerika Serikat (AS) yang kembali memanas.
“Itu akan berpengaruh tentunya terhadap pergerakan indeks. Pasar akan dinamis.
Pasar memang bergerak dinamis dari masa ke masa,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?