Suara.com - Nilai tukar rupiah meloyo terhadap dolar AS dalam dua pekan ini hingga menyentuh level Rp 16.350 per dolar AS. Banyak faktor yang membuat laju rupiah tak berdaya, seperti dibilang para analis salah satunya konflik antara Iran dengan Israel.
Namun demikian, bankir melihat pelemahan rupiah ini bukan imbas dari memanasnya konflik di Timur Tengah. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja menyebut, anjloknya kurs rupiah justru imbas dari faktor musiman, misalnya meningkatnya kebutuhan sektor riil.
Dia menjelaskan, para pengusaha jor-joran membeli bahan baku untuk memenuhi kebutuhan di ramadan dan Idul Fitri.
"Sehingga, kebutuhan impor juga meningkat," ujar Jahja saat konferens persi kinerja BCA Kuartal I-2024 secara virtual, yang dikutip Selasa (23/4/2024).
Kemudian, sambung dia, banyak investor luar negeri yang ramai-ramai menarik dananya yang berada di saham dan obligasi. Selanjutnya, Jahja mengatakan, ada jadwal pembagian dividen di kuartal I tahun 2024 yang memang dibayarkan ke investor asing.
"Nah ini ada masalah supply dan demand," bilang dia.
Jahja juga melihat, belum ada respon seperti intevensi dari Bank Indonesia atas pelemahan rupiah ini. Akan tetapi, hal ini dianggapnya wajar, karena memang faktor pelemahannya imbas dari banyak kebutuhan dolar AS.
Kendati demikian, Jahja tetap berharap BI bisa menstabilkan rupiah hingga di bawah Rp 16.000, jika memang kebutuhan akan dolar AS mulai menurun.
"Memang kalau lagi ada kebutuhan riil yang meningkat tidak boleh diintervensi. Saya pikir itu akan seperti membuang garam ke laut," pungkas dia.
Baca Juga: Dolar AS Naik, Sri Mulyani Sebut Masih Ada Untungnya
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada
-
Hunian Mewah Bakal Dibangun di Sawangan, Harganya Rp 3,5 Miliar
-
Waspada! Kenali Ciri-ciri Penipuan Produk Emas Logam Mulia Secara Online
-
BRI Peduli Ajak Masyarakat Jaga Sungai sebagai Sumber Kehidupan
-
Warga Jakarta Telantarkan Jenazah Pejabat Pajak di Pinggir Jalan, Tolak Gotong ke Makam
-
Purbaya: Jadi Menkeu Ternyata Beda Jauh dari Ketua LPS, 'Salah Ngomong Langsung Dipelintir'