Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil membukukan laba bersih secara konsolidasian sebesar Rp 15,98 triliun di Kuartal I tahun 2024. Raihan laba bersih ini naik 2,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 15,56 triliun.
Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, laba ini terdorong dari pendapatan berbasis komisis atau fee based income yang tercatat Rp 5,43 triiun atau tumbuh 7,1%. Selain itu, perseroan mencatatkan pendapatan buang bersih atau net interest margin (NIM) sebesar Rp 35,95 triliun atau tumbuh 9,6%.
"Pencapaian ini membuat BRI tetap optimistik dengan kinerja ke depan, dan akan lebih fokus pada tantangan domestik," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (25/4/2024).
Catur memaparkan, dari sisi penyaluran kredit BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan dua digit di level 10,89% yang sebesar Rp 1.308,6 triliun. Sebagian besar, penyaluran kredit ini lebih tertuju pada UMKM yang sebesar Rp 1.089,41 triliun atau 83,25% dari total kredit.
"BRI meyakini pemberdayaan sektor UMKM memiliki impact daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan dari 97% job creation di Indonesia, dan menyumbang PDB 61%," kata dia.
Catur menyebut, kualitas kredit yang disalurkan BRI juga terjaga dengan baik, di mana tingkat kredit macet atau Non-Performing Loan (NPL) di kuartal I-2024 sebesar 3,11%.
"Penyalur kredit tersebut meningkatkan aset perseroan, di mana Aset BRI Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% yoy," ucap dia.
Selanjutnya, bank yang deket dengan masyarakat pelosok ini mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sekitar 12,8% yoy dan menjadi Rp1.416,21 triliun.
Hal ini membuat tingkat likuiditas BRItampak longgar, terlihat dari Loan to Deposit Ratio (LDR) yang berada di level 83,78%.
Baca Juga: 6 Syarat Mudah Jadi AgenBRILink dan Raih Untung Maksimal!
"Dengan pijakan kinerja yang positif pada kuartal I-2024 ini, BRI optimis terus tumbuh secara berkelanjutan dengan menerapkan prinsip prudential banking, serta risk management yang baik, di tengah perekonomian dan geopolitik global yang harus kita cermati. BRI akan fokus tantangan domestik dengan pemberdayaan UMKM," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!