Suara.com - Baru-baru ini, peredaran emas palsu bikin geger publik. Bahkan, ribuan orang di China atau Tiongkok telah tertipu untuk mengeluarkan uang untuk membeli “emas palsu” – emas berkualitas rendah atau buatan.
Emas yang dikenal dengan sebutan 'emas 999' itu banyak dijual melalui platform toko online. Emas terkait diklaim paling murni dan sering disebut sebagai emas 999 karena memiliki kadar emas sebesar 99,9%. Terkadang, emas ini juga dikenal sebagai emas 24 karat.
“Emas palsu menjadi masalah besar di Tiongkok karena semakin banyak orang Tiongkok yang ingin menabung untuk membeli emas,” kata Direktur Pelaksana China Market Research Group Shaun Rein, seperti yang dikutip dari CNBC International pada Jumat (3/5/2024).
Tiongkok menjadi negara dengan permintaan terbesar terhadap emas batangan setelah menggantikan India pada tahun 2023 sebagai pembeli perhiasan emas terbesar di dunia.
Pada tahun lalu, konsumen Tiongkok membeli 603 ton perhiasan emas, meningkat sebesar 10% dari tahun 2022, menurut data yang dirilis oleh Dewan Emas Dunia.
Salah satu tindakan utama yang dapat dilakukan konsumen untuk melindungi diri adalah dengan membeli dari sumber yang memiliki reputasi baik, baik itu secara daring maupun melalui toko fisik.
Menurut Rein, permintaan yang tinggi terhadap emas di Tiongkok, bersama dengan kurangnya pengetahuan konsumen dan investor tentang perbedaan antara emas 24 karat dan emas berkualitas rendah, telah membuka peluang bagi penipuan.
Berita tentang peningkatan penipuan emas telah muncul di media lokal serta platform perlindungan konsumen seperti Heimao Tousu, yang merupakan platform layanan konsumen pihak ketiga yang dijalankan oleh perusahaan teknologi terkemuka, Sina.
Sejatinya, Pemerintah setempat belum lama ini merilis pedoman untuk membantu konsumen mengenali emas asli dari yang palsu.
Baca Juga: Daftar Bank Sentral yang Rajin Borong Emas
Namun demikian, menurut pengamat emas Nikos Kavalis, konsumen yang terbiasa dengan emas dapat mengenali emas palsu berdasarkan berat, ukuran, dan volumenya. Sayangnya, dengan banyaknya barang palsu di pasaran, sulit untuk memastikan apakah suatu produk benar-benar asli atau palsu.
Sebagai tindakan pencegahan, Kavalis menyarankan agar konsumen membeli dari penjual yang terpercaya, baik itu melalui toko fisik maupun daring. Tiongkok dikenal memiliki banyak barang palsu, termasuk emas palsu, yang dijual di platform e-commerce dan pasar offline.
Meskipun penjualan emas secara daring meningkat pesat, sebagian besar konsumsi emas di Tiongkok masih dilakukan secara langsung. Namun demikian, dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, konsumen dapat meminimalkan risiko membeli emas palsu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP
-
OJK Catat Nilai Kerugian dari Scam Capai Rp 7 Triliun
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?